Lihat ke Halaman Asli

Any Sukamto

Belajar dan belajar

Cerpen | Harta, Takhta, dan Wanita

Diperbarui: 16 Juni 2020   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Pixabay.com

Harta dan takhta bukan jaminan seseorang hidup bahagia. Namun, cinta dan kasih sayang yang akan menjadikan semua asa terwujud.

Keyakinan itu yang digenggam Maya dan Juna saat memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan. Perbedaan  akan menjadikan ikatan semakin erat, ketika dua sisi yang berlawanan disatukan, pikir mereka.

Maya adalah putri pejabat yang terhormat, sedangkan Juna adalah pendatang di kota Maya menetap bersama kedua orang tua dan ketiga saudaranya. Perkenalan mereka terjadi di kampus saat Maya menjadi mahasiswi baru salah satu perguruan tinggi.

Kecantikan dan keramahan Maya telah membuat Juna terpikat, hingga nekat mendapatkan perhatian Maya dengan segala cara. Tak peduli dengan apa yang ia punya, Juna selalu mendekati Maya.

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, pemuda yang berasal dari kampung batik itu tentu lebih memiliki wawasan luas untuk menaklukkan hati perempuan seusia Maya. Terlebih Maya hanyalah seorang gadis yang lugu, dengan segala kepolosan dan budi pekertinya, ia akan menganggap semua orang baik dan tulus padanya.

Maya pun terjerembap oleh pesona Juna, ia jatuh cinta pada pemuda sederhana yang selalu menawarkan kebaikan untuknya. Beda usia bukan lagi masalah, Juna sangat mengerti dan memahami tingkah dan pola pergaulan gadis seperti Maya.

"Kamu mau jadi ibu dari anak-anakku nanti? Tak banyak yang bisa kujanjikan, tapi satu hal yang pasti kumiliki, jiwa dan ragaku akan selalu berusaha membuatmu tersenyum bahagia."

***

Janur pun dipasang melengkung di tenda depan rumah Maya. Ketiga saudaranya bahkan yang tertua belum ada yang menikah, tetapi justru Maya yang melangkah lebih dulu.

Kalau jodoh sudah bertemu mau apa? Gelar dan usia bukan masalah, kuliah bisa nanti setelah momong anak, pikirnya. Orang tua yang awalnya berat pun akhirnya menyetujui, akad pun dilangsungkan.

Juna memang belum mendapat pekerjaan yang mapan. Apa pun ia terima asal halal untuk rumah tangga barunya. Saat ada tawaran sebagai tenaga pemasaran di salah satu perusahaan makanan, sedikit pun  tak ia sia-siakan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline