Lihat ke Halaman Asli

Any Sukamto

Belajar dan belajar

"New Normal" Sukses, Hidup Baru Normal

Diperbarui: 27 Mei 2020   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi oleh Pixabay.com

Pandemi yang tak kunjung usai dan derita rakyat dengan pemberlakuan PSBB sangat menyulitkan pemerintah dalam bertindak. Di satu sisi, dengan pemberlakuan PSBB angka penularan diharapkan bisa semakin turun. Namun, di sisi lain rakyat menjerit akibat ekonominya yang ikut morat-marit. 

Dengan mulai diterapkannya "new normal" di kalangan industri dan perkantoran, apakah hal ini akan menurunkan angka penularan dan meningkatkan lagi roda perekonomian?

Meskipun protokol "normal baru" diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan  untuk mengatasi pandemi dengan tetap mendukung keberlangsungan usaha, masih banyak hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya. Salah satunya adalah tingkat kedisiplinan pekerja dan karyawan.

Pemberlakuan physical distancing dan tetap menjaga jarak aman antara pekerja minimal satu meter, bukan jaminan virus tidak bisa menyebar lagi. Jika pola disiplin karyawan masih rendah, dan tidak bisa menjaga lingkungan tetap bersih dari virus corona ini. Bisa jadi yang di dalam masih bersih, tetapi karyawan yang keluar masuk apakah terjamin kesehatannya.

Sebagai contoh mungkin di perusahaan yang menggunakan jasa kirim barang, bagaimana dengan kurir dan barang yang mereka bawa. Apakah setelah sampai di kantor juga disemprot dengan cairan desinfektan? Apakah selama proses pengambilan dan pengiriman barang terjamin bersih dan tidak terpapar virus?

Mengantisipasi semua kemungkinan penyebaran adalah cara paling bagus, tetapi jika dibarengi dengan disiplin tinggi. Penyediaan tim penanganan Covid-19 memang sangat diperlukan dan membantu sekali di kantor-kantor atau industri. Setidaknya mereka bisa mengawasi perilaku karyawan yang tidak mengindahkan aturan physical distancing. 

Ilustrasi oleh Pixabay.com

Diharapkan semua perusahaan atau intansi mampu menyediakan tim penanganan ini. Diharapkan juga tim ini bisa bekerja maksimal mengawasi kedisiplinan karyawan untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan. Sehingga bisa berjalan beriringan antara pencegahan penularan virus dan keberlangsungan usaha tetap berjalan.

Karyawan diimbau untuk sadar dan mengerti jika mereka ditegur atau diingatkan atas perilaku teledornya. Semua ini diberlakukan juga untuk menjaga mereka tetap sehat dan bisa beraktivitas sebagaimana biasanya.

Tidak akan ada kesulitan dengan pemberlakuan "hidup normal baru" di kalangan perusahaan atau perkantoran. Mengingat mereka yang bekerja rata-rata berpendidikan menengah ke atas. Hanya saja perlu diingatkan sesekali mengenai kebiasaan hidup bersih selama pandemi.

Kedisiplinan dan kesadaran untuk bisa segera bebas dari pandemi ini sangat menentukan langkah berikutnya. Virus memang terus berkembang jika ada media untuk mengembangbiakkan diri. Akan tetapi virus akan terhenti dan mati jika tak ada media yang mendukung perkembangbiakannya.

Kita harus bisa memulai membiasakan diri menjaga kesehatan dan lingkungan agar segera terbebas dari pandemi ini. Sudah beberapa bulan terakhir ini kita hidup dalam keterbatasan akibat virus yang merajalela.

Ilustrasi oleh Pixabay.com

Saatnya kita mulai hidup baru yang normal dengan tetap menjaga protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus mematikan ini. Perkuat imunitas tubuh, jaga kebersihan diri dan lingkungan, maka virus akan menjauh dan mati dengan sendirinya. Jika "new normal" sukses, hidup baru akan normal. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline