Lihat ke Halaman Asli

Mbull-ku....

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mbull panggilan itu yang kusematkan untuk sahabatku yang satu ini, meskipun sebenarnya dari segi fisik dia tidak terlihat gembul siy tapi aku rasa nama ini begitu melekat dan pas untuknya. Mbull ku ini sahabat yang paling bawel, tapi apa yang dia katakan selalu objektif. Meskipun dia sahabat ku, jika aku salah ya dia katakan salah.

Siang ini kami janjian untuk chating, lebih tepatnya aku yang merengek-rengek mbull untuk online. Ya apalagi kalo bukan aku ingin curhat sesuatu kepada si mbull ini. kami janjian chat setelah dia selesai sholat Dzuhur.

Setelah Sholat Dzuhur dia menepati janjinya untuk bertemu aku di chat, tanpa basa basi aku mulai menceritakan semua kegalauanku kepada sahabatku ini. Kegalauan yang menyiksaku selama 3 hari ini, yaaa bukan mbull namanya jika dia tidak mengeluarkan kebawelan-kebawelannya kepadaku. Dia memberikan ku banyak masukkan yang membuat aku sedikit ternganga-nganga ketika membaca chatnya.

Bahasanya yang ceplas ceplos tapi tetap menenangkan inilah yang aku suka setiap aku curhat dengannya, masukkannya tak pernah meleset dari realitanya. Ya aku bersyukur memiliki sahabat seperti mbull, terlebih disaat aku digantungkan oleh sebuah hubungan seperti ini. Mbull bisa memberikanku tempat untuk meluapkan segala kegalauanku, meskipun mungkin dia bosan mendengarkan ocehan-ocehan ku yang tertuju hanya pada nama yang itu itu saja.

Siang ini, dia banyak membuka mataku tentang arti menyayangi diri sendiri. Yaa tidak bisa dipungkiri Aku memang  terlalu memikirkan perasaan orang lain, hingga terkadang sampai lupa untuk memikirkan perasaan ku sendiri.  Dan benar katanya, aku harus lebih memikirkan diriku sendiri ketimbang memikirkan orang lain yang tidak memikirkan ku.

Mbull, terimakasih untuk semua waktu mu yang kau sisakan untukku meskipun kamu pun dikejar-kejar oleh kesibukanmu sendiri. Terimaksih sudah menjadi tempat uneg-unegku, tempat ngeyelku, tempat menangisku..

Jangan pernah bosan untuk menjaga ku seperti janjimu padaku....hahahahaaha

Sahabatmu, Anya:))

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline