Lihat ke Halaman Asli

Anya Deswita Syam

Mahasiswa Universitas Hasanuddin

Bulimia Nervosa Juga Diakibatkan karena Faktor Tekanan Sosial

Diperbarui: 15 Mei 2023   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan pola makan yang tidak terkendali juga diikuti dengan perilaku kompensasi seperti muntah atau penggunaan obat pencahar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya bulimia nervosa sangat kompleks, dan termasuk di antaranya adalah tekanan sosial.

Rendahnya self-esteem pada setiap individu dapat meningkatkan kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja putri. Namun, rendahnya self-esteem juga dapat meningkatkan risiko terjadinya bulimia nervosa pada remaja putri, terutama ketika remaja tersebut mengalami tekanan sosial yang tinggi. Tekanan sosial ini adalah suatu kondisi yang terjadi ketika individu merasa terpaksa untuk memenuhi harapan orang lain atau norma sosial yang ada di sekitarnya.

Dalam konteks makanan, tekanan sosial dapat mendorong remaja putri untuk memenuhi harapan kecantikan yang dianggap sebagai beauty standard pada masyarakat, misalnya memiliki tubuh yang ramping dan proporsional. Tekanan sosial yang tinggi ini dapat menyebabkan remaja putri merasa tidak puas dengan penampilannya dan memicu terjadinya bulimia nervosa.

Selain tekanan sosial, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya bulimia nervosa adalah ketidakseimbangan hormonal, ketidakseimbangan kimia otak, dan faktor genetik. Namun, tekanan sosial masih dianggap sebagai faktor yang paling dominan dalam mendorong terjadinya bulimia nervosa pada remaja putri.  Lingkungan sekitar dan media sosial yang secara langsung dan tidak langsung mengakibatkan tekanan yang terus-terusan sehingga berpengaruh akan rasa percaya diri pada remaja akhir yang dimana masa itu, mereka masih labil.

Untuk mencegah terjadinya bulimia nervosa akibat tekanan sosial, diperlukan peran dari orang tua, keluarga, dan masyarakat sekitar. Orang tua dapat membantu membangun self-esteem anak dengan memberikan dukungan dan penghargaan terhadap prestasi anak. Keluarga dan masyarakat sekitar juga dapat membantu dengan tidak memperlihatkan diskriminasi terhadap orang yang berbeda penampilannya atau memiliki berat badan yang tidak ideal.

Selain itu, penting bagi remaja putri untuk memahami bahwa kecantikan yang sejati tidak hanya dilihat dari bentuk fisik saja, tetapi juga melibatkan kecantikan dalam diri, seperti kepribadian, sikap, dan cara berpikir yang positif. Edukasi dan pengajaran tentang kecantikan yang sejati juga dapat dilakukan di sekolah dan lingkungan sosial lainnya untuk membantu remaja putri memahami bahwa mereka memiliki nilai yang lebih dari sekedar penampilan fisik.

Dalam kesimpulannya, tekanan sosial dapat memicu terjadinya bulimia nervosa pada remaja putri. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, keluarga, teman dan masyarakat sekitar untuk membantu membangun self-esteem sekitarnya dan memberikan pemahaman tentang kecantikan yang tidak harus kurus atau langsung. Dengan demikian, diharapkan dapat mencegah terjadinya bulimia nervosa pada remaja putri.

Referensi:

Islamy, S. J. D. & Cahyanti, I. Y. 2021. Buletin Penelitian Psikologi Dan Kesehatan Mental. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental (BRPKM). Vol. 1(1), pp. 903-911. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3052481&val=27780&title=Hubungan%20antara%20Self-Esteem%20dengan%20Kecenderungan%20Anorexia%20Nervosa%20pada%20Remaja%20Putri  

Noe, F., dkk. 2019. Hubungan Tingkat Stres dengan Eating Disorder pada Mahasiswa yang Tinggal Di Asrama Putri Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI). Nursing News. Vol. 4 (1), pp. 159-170.     https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/download/1499/1066

Purnamasari & Adelia A. 2022. Ketidakpuasan Citra Tubuh pada Mahasiswi Ditinjau dari Intensitas Penggunaan Media Sosial Instagram di Kota Padang. Ranah Research: Journal of Multidicsiplinary Research and Development. Vol. 4, pp. 96-101. https://jurnal.ranahresearch.com/index.php/R2J/article/download/482/442

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline