Lihat ke Halaman Asli

3 Rahasia Mengapa Berbisnis Frame Kacamata

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sekilas bisnis frame kacamata bukanlah bisnis yang memiliki prospek yang jelas. Namun kalau ditekuni akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Jangankan kacamata, berbisnis sampah pun yang kelihatannya kotor dan tidak memiliki prospek yang jelas, nyatanya pebisnis sampah banyak yang memiliki rumah dan mobil mewah. Tidak percaya bisnis frame kacamata dapat menjadi bisnis yang sangat prospek? Mari perkenankan saya mencoba mengajak Anda untuk membuka pikiran Anda tentang rahasia bisnis frame kacamata yang tidak banyak di ketahui oleh banyak pada umumnya.

1. Selama manusia masih ada yang memiliki mata, bisnis kacamata tidak ada habisnya. Sama dengan pebisnis pakaian yang berpesan bahwa selama manusia masih suka berpakaian maka bisnis pakaian tidak akan pernah punah. Lihat saja di sekitar Anda. Dari keluarga Anda, berapa persen yang menggunakan kacamata? Lebih luas lagi, tetangga Anda berapa banyak yang menggunakan kacamata? Teman-teman Anda berapa banyak yang mengenakan kacamata? Pernahkah Anda menghitung dalam satu kota atau bahkan se Indonesia berapa banyak yang membutuhkan dan mencari kacamata baru? Kalau kita mau menghitung dan mencoba membuka pikiran kita dengan lebih jernih, banyak sekali orang-orang yang membutuhkan kacamata untuk alat bantu penglihatan mereka, atau hanya untuk sekedar untuk bergaya.

2. Semua orang pasti mengalami gangguang penglihatan. Tidak percaya? Coba lihat saja orang tua kita yang sudah berumur 40 ke atas, mereka pasti memakai kacamata. Ada orang tuanya yang tidak memakai kacamata meskipun sudah tua? Ya, sekilas mereka masih bagus dalam penglihatan namun coba saja cek ke optik pasti akan ada sedikit perbedaan penglihatan sekalipun itu kecil sekali. Layaknya sebuah mobil yang pasti mengalami penurunan kualitas seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan tulang, mata dan pendengaran manusia. Semua ada batas maksimalnya dan ada batas minimumnya.

3. Maraknya gadget seperti HP, Play Station, Komputer, Laptop dan lain sebagainya, semakin memperbesar angka penderita mata sejak dini. Mata akan cepat lelah ketika terkena cahaya yang berlebihan atau cahaya yang sangat banyak. Pernahkah Anda mencoba melihat matahari secara langsung tanpa bantuan kacamata polarized? Sakit bukan? Nah, tandanya mata kita akan sakit / lelah ketika terlalu banyak cahaya yang masuk. Bukan hanya faktor banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata kita yang menjadikan mata cepat lelah, namun radiasi yang diciptakan oleh gatget pun dapat dengan cepat merusak mata.

Dengan demikian bisnis kacamata sampai kapanpun tidak akan pernah habis kecuali manusia sudah tidak memerlukan mata lagi untuk melihat. Selama manusia membutuhkan mata untuk melihat, bisnis frame kacamata akan selalu eksis. Apalagi seperti yang saya jelaskan pada point ke tiga. Perkembangan zaman tidak dapat lagi kita bendung. Dan kita juga banyak melihat anak-anak kecil yang lebih suka bermain play stastion atau suka stand by di depan komputer atau handphone hanya sekedar ingin chatingan atau update facebook, menambah daftar baru calon pengguna kacamata. Nampak sekali akhir akhir ini banyak anak kecil yang sudah menggunakan perlindungan kacamata untuk membantu aktivitasnya sehari-hari.

Oleh karena pertimbangan itulah, bisnis frame kacamata masih prospek di Indonesia. Bahkan di dunia. Bisnis frame kacamata masih memiliki peluang besar. Dalam satu kota besar terhitung hingga ada seribu optik. Dan jumlah ini masih saja dinilai kurang memenuhi kebutuhan manusia akan kacamata. Nah, bagaimanakah dengan peluang kacamata online? Sudahkah Anda mencobanya? Bagi Anda yang memiliki jiwa bisnis, silahkan dibuktikan sendiri!

Ingin mencari frame kacamata? Jual-Kacamata.Com adalah Toko Optik Online yang memiliki koleksi ribuan pilihan frame kacamata yang dapat Anda pilih dengan sesuka hati.

Salam hangat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline