Lihat ke Halaman Asli

Anwar Nur Iman

Lelaki tak berberkumis bagai lapangan tanpa rumput.

Review Film

Diperbarui: 22 Januari 2022   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Photocopier atau dalam bahasa Indonesianya itu "Penyalin Cahaya", film Wregas Bhanuteja berlatar belakang Kehidupan di kampus. walaupun banyak metafor-metafor dalam film tersebut, akan tetapi banyak pesan-pesan yang tersampaikan oleh penonton. Film ini berdurasi Hampir 2 Jam, di awali dengan pertunjukan drama dari Teater Mata Hari yang akhirnya memenangkan lomba, hingga mereka diundang untuk acara ke Kyoto Jepang.

Tokoh utama dalam Film ini, yaitu Suryani mendapat karakter dengan latar belakang orang kurang mampu dalam kehidupannya, dia mengincar beasiswa untuk melanjutkan studynya di kampus, dengan kepiawaiannya dia di dalam mengelola Web, akhirnya dia masuk ke Teater Mata Hari dari divisi Infokom. setelah keberhasilannya memenangkan Lomba Teater, para anggota Teater Mata Hari merayakan kemenangannya di rumah Rama, Yaitu salah satu pembuat Naskah dalam teater tersebut.

Dalam perayaan kemenangannya tersebut, mereka berpesta-pesta. Di suatu sisi, Suryani yang berkarakter lugu, dia tidak diperbolehkan mengikuti acara tersebut oleh ayahnya. Ayahnya selalu mengekang Suryani, akhirnya, setelah Suryani kekeh ingin datang, dia beralasan ingin membicarakan projek Web Design dengan bapaknya rama. Dia mengajak tukang Potocopy yang bekerja di kampusnya, dia berjanji akan pulang jam 8 malam.

Di acara pesta, Suryani kalah dalam permainan yang dibuat Toriq, dalam peraturan permainannya tersebut, yang kalah harus minim Alkhohol. Baru meminum beberapa gelas saja, akhirnya suryani Terbaring di sofa.

Pada pagi hari, Suryani terbangunkan oleh sinar Mata Hari yang menyinari Ruang Kamarnya. dia kaget tiba-tiba sudah berada di rumahnya. dengan gegabahnya dia langsung beranjak ke kampus untuk mengurus Beasiswanya, dia telat dan sampai di kampus, dia ketahuan abis berpesta pada malam hari itu, karena ada yang memposting gambarnya di Media sosial.

Akhirnya, Suryani menjadi Detective untuk menginvestigasi siapa dalang dalam peristiwa tersebut. Ternyata, setelah berhari-hari melakukan Investigasi, pelakumya adalah Rama, salah satu teman dalam Teaternya. dia suka mengambil foto kulit teman-temannya untuk dijadikan karya dalam pementasan teaternya

Film ini mengangkat Isu Kekerasa Seksual yang terjadi di beberapa kampus, yang di mana dalam kasus itu, para petinggi kampus hanya membisu, tidak berani mengungkap Pelakunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline