INDONESIA RESESI, MAHASISWA BISA APA?
Penulis : Anwar Efendi Nasution
Penerima Beasiswa Sarjana Muamalat
Pandemi tak kunjung selesai. Pandemi telah menyebabkan ekonomi dunia merosot hingga terjadinya resesi. Berdasarkan informasi dari laman berita Bisnis.com yang dilansir pada tanggal 23 Oktober 2020, Resesi membayangi, seberapa cepat Indonesia bisa pulih?,
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi dunia tumbuh minus 4,4 persen. Proyeksi terbaru ini dilansir IMF di blognya pada 14 Oktober 2020 lalu. Naik 0,8 persen dibandingkan proyeksi Juni 2020 lalu. Lembaga multilateral di bawah Bank Dunia itu memperkirakan ekonomi negara berkembang dengan mengeluarkan China, secara rata-rata diproyeksikan minus 5,7 persen tahun ini.
Indonesia adalah salah satu negara yang akan masuk ke jurang resesi. Berdasarkan informasi dari laman berita CNBC Indonesia yang dilansir pada tanggal 20 Oktober 2020, Indonesia masuk, Begini ciri-ciri Resesi Ekonomi, Menteri keuangan, Sri Mulyani, meramal pada kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di zona negative.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 diramal berada di kisaran -1% hingga -2,9%. Artinya perekonomian Indonesia negative dua kuartal berturut-turut, setelah di kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia -5,32%.
Berdasarkan informasi dari laman berita CNBC Indonesia, Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, mengatakan semua negara yang masuk jurang resesi ini memiliki ciri-ciri, yaitu perekonomian terkontraksi dua kuartal berturut-turut, terjadi deflasi atau inflasi yang berkepanjangan.
Kontraksi pada pertumbuhan kredit perbankan dan perilaku kelas menengah atas yang cenderung menyimpan uang di bank dibandingkan membelanjakannya, harga emas juga meningkat signifikan karena dijadikan sebagai safe haven untuk lindung nilai asset, sector lapangan usaha tertekan sangat dalam sehingga tingkat pengangguran melonjak tajam serta mengalami penurunan tajam kinerja ekspor dan impornya akibat tidak adanya aktivitas ekonomi.
Ada beberapa dampak yang akan dirasakan masyarakat jika terjadi resesi yakni:
- Maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
- Hal ini terjadi karena perlambatan ekonomi yang membuat beberapa perusahaan tutup dan tak lagi beroperasi, serta mengakibatkan turunnya penjualan juga income perusahaan.
- Instrumen Investasi Terancam
- Hal ini terjadi karena menurunnya nilai portofolio atau asset perusahaan seperti saham.
- Daya beli Masyarakat menurun
- Hal ini akan dirasakan oleh para pelaku UMKM. Sebab jika terjadi resesi, daya beli masyarakat lebih memlilih untuk menahan keuangan mereka.
Sekarang muncul pertanyaan, Jika Indonesia resesi, Mahasiswa bisa apa? Secara empiric sosiologis mahasiswa adalah kelas menengah karena factor penguasaan pada ilmu pengetahuan. Proses belajar selama 4 sampai 5 tahun kuliah membuat mereka kaya ilmu pengetahuan. Tetapi, sering ada yang terlupa dalam diri seorang mahasiswa bahwa ia menuntut ilmu sesungguhnya dibantu rakyat melalui beasiswa atau bantuan lain bagi kampus negeri maupun swasta dari uang APBN yang berasal dari pajak rakyat. Mahasiswa adalah generasi yang memiliki waktu banyak, mempunyai kemewahan waktu untuk belajar tentang kebenaran ilmiah, kejujuran akademik dan beragam ilmu pengetahuan, karenanya mereka sangat rasional dan kritis.