Anak Usia Dini Belum Maksimal Bicara, Wajar atau Masalah?
Salah satu aspek perkembangan yang ada pada diri Anak Usia Dini ialah Perkembangan Bahasa. Perkembangan Bahasa AUD adalah potensi yang ada dalam diri anak pada aspek kemampuan memahami bahasa dan keterampilan dalam mengungkapkan bahasa tersebut yang berdasarkan kehendak dan ide pendapat yang mau disampaiknnya.
Bahasa dalam konteks AUD ada 2 (dua) kegiatan yaitu Bahasa Reseptif (menerima informasi) dan Ekspresif (mengungkapkan kehendak atau pendapat). Kalau kita lihat dari 2 (dua) hal tersebut, maka kegiatan "Berbicara" merupakan bagian dari aspek perkembangan Bahasa, tetapi bukan hanya semata-mata kegiatan Bicara aspek Perkembanagan Bahasa pada konteks AUD tersebut.
Apabila ada anak seusia dini (0-6 tahun) belum maksimal berbicara dalam hal ini yaitu mengungkapkan pembicaraan kepada orang lain, maka belum tentu dikatakan "Bermasalah". Karena kegiatan berbiacara itu adalah kegiatan kedua (ekspresif) setelah kegiatan menerima informasi anak (reseptif).
Anak yang baru lahir maka kemampuan bicaranya sangat minim hanya bisa menangis dan terkadang tertawa kecil yang keluar dari mulutnya. Mengapa demikian, karena terkait kemampuan berbicara itu adalah aspek "keterampilan" berbahasa bukan terkait kemampuan pemahaman penguasaannya terhadap bahasa.
Ada fenomena kita dapati di lapangan berbagai macam ragam kemampuan bahasa anak, misalnya:
- Ada anak yang memahami pembicaraan maksud orang lain kepadanya kemudian anak itu membalasnya dengan ungkapan yang tepat "nyambung" dengan maksud lawan biacaranya.
- Ada juga anak yang lancar bicaranya sampai dikatakan "hyperaktif bicara" tetapi ketika diajak bicara oleh orang lain "kurang nyambung" bahkan terkesan tidak paham maksud lawan bicanya.
- Ada juga anak yang sedikit bicaranya bahkan lebih banyak diam merespon orang, tetapi ketika diminta dan disuruh melakukan sesuatu anak itu mengerti dan melakukannya sesuai instruksi lawan bicaranya.