Lihat ke Halaman Asli

M Bayu Ekawiyanto

KKN UNDIP TIM 1 KALISEGORO

Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Pembuatan Lubang Resapan (Biopori) di Taman Sedayu

Diperbarui: 11 Februari 2022   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Pembuatan Lubang Resapan (Biopori) di Taman Sedayu

Kalisegoro, Gunungati (30/01/2022)– Tata guna lahan yang berubah menjadi pemukiman yang menyebabkan daerah penyerapan menjadi berkurang, dengan menggunakan lubang resapan (biopori) dapat meningkatkan daya serap tanah terhadap aliran air, apalagi cuaca ekstrim memungkinkan terjadinya peningkatan curah hujan yang memungkinkan terjadinya genangan air, sehingga daerah resapan air harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Pembuatan lubang resapan biopori merupakan salah satu cara peningkatan kualitas daerah resapan air, selain dengan cara pembuatannya yang mudah lubang resapan biopori juga menggunakan alat dan bahan yang mudah dicari. Dibuatnya lubang resapan biopori ini dapat membantu dalam konservasi air tanah agar ketersediaan air tanah akan berlangsung lama dan dapat sebagai upaya pencegahan banjir.

Taman Sedayu RW 01 Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang merupakan taman yang berada didaerah pemukiman warga, apalagi taman tersebut seringkali dijadikan sebagai lomba taman sehat, bersih dan rapih, sehingga Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP Mukhammad Bayu Ekawiyanto memasang lubang resapan biopori di Taman Sedayu. Dengan pembuatan lubang resapan biopori di Taman Sedayu diharapkan dapat dijadikan contoh sebagai taman yang sehat, bersih dan rapih, apalagi dengan dipasangnya lubang resapan biopori tentunya banyak manfaat yang didapatkan diantaranya mengatasi banjir, mengatasi genangan air, penyubur tanaman dan menambah daya resap air tanah.

(Survei Lokasi Pemasangan Biopori di Taman Sedayu RW 01 Kelurahan Kalisegoro)

(Proses Pemasangan Biopori di Taman Sedayu RW 01 Kelurahan Kalisegoro)

Pembuatang lubang resapan biopori dilakukan dengan cara melakukan survei terlebih dahulu untuk menentukan titik penempatan lubang biopori. Kemudian proses pengerjaanya dengan melakukan penggalian tanah sedalam 40 cm dengan diameter lubang 10 cm menggunakan alat bor tangan. Selanjutnya, pipa PVC yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam lubang yang kemudian lubang akan diisi dengan sampah-sampah organik. Kemudian lubang ditutup dengan tutup pipa PVC. Setelah itu urug tanah kembali disekitar pipa PVC.

Penulis : Mukhammad Bayu Ekawiyanto

DPL : dr Akhmad Ismail, M.Si.Med

#KKNTimIUNDIP2022

#UNDIP

#P2KKN #LPPMUNDIP

#PotensiDesa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline