Rasa bosan merupakan situasi yang mungkin membuat kita merasa suntuk. Tak ada yang menyenangkan. Semua terlihat membosankan. Saat kita telah menyusun kegiatan apa saja yang akan kita lakukan saat diluar rumah, dan hasilnya tak sesuai ekspektasi maka saat itulah rasa kesal akan muncul.
Waktu telah ditentukan. Aktifitas pun telah ditetapkan. Namun hasilnya, kosong. Ya, itulah manusia. Hanya dapat berencana. Saat kebosanan menghampiri, apa yang mata lihat akan membuat kita merasa jauh lebih bosan lagi. Tak tahu harus berbuat apa untuk mengembalikan mood yang baik.
Tapi ya, ternyata kebosanan yang hadir pun dapat memberikan ide kepada kita. Contohnya saja sekarang, aku yang merasa bosan tak tahu harus melakukan apa, akhirnya memutuskan untuk menulis. Menusia ternyata unik juga ya. Kenapa? Ya, meski merasa bosan, marah, suntuk dan lainnya tetap saja bisa membuat sebuah karya. Hanya saja ya, harus ada niatnya dulu. Dan tidak semua bisa seperti itu. Tapi pasti bisa kok, jika terus melatih diri.
Tapi bagaimanapun, rasa bosan itu tidak baik untuk terus dikembangkan dalam diri. Itu hanya akan mendatangkan kemalasan untuk sebagian besar orang yang merasakan bahkan, mereka yang melihat kita bosa sekalipun akan ikut terpengaruh. Bukan hanya itu, rasa abosan yang kadang kita rasakan akan memberikan dampak pada ekspresi wajah. Kita yang awalnya ramah sanyum, senang menyapa, semangat untuk beraktivitas eh, malah berubah dengan wajah yang ditekuk.
Jadi, dalam menyalurkan ekspresi tampakkan saja yang bisa mendatangkan hal-hal baik ya. Baik untukmu dan juga untuk orang di sekitarmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H