Lihat ke Halaman Asli

Optimisme Entrepreneurshi dengan Masyarakat Ekonomi Asean

Diperbarui: 12 Februari 2016   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

OPTIMISME ENTREPRENEURSHI DENGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Dalam proses kehidupan perlu adanya suatu peubahan yang harus dapat kita terapkan secara baik  dan benar.Dimana suatu bangsa atau negara,masyarakat senantiasa untuk berkehidupan yang sejahtera atas naungan pemerintah yang mempunyai  hak dan kewajiban  secara utuh pada  suatu negara.Pemerintah terhadap masyarakat  haruslah siap dalam pengambilan untuk terobosan-terobosan dalam mengatur seluruh masalah yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.

Kehidupan bermasyarakat terdapat yang namanya  budaya  di mana mempunyai tradisi masing-masing merupakan contoh jalinan ikatan persaudaraan yang kuat dalam bermasyarakat.Masyarakat juga membutuhkan kehidupan  yang layak atas pemerintahnya  termasuk  dalam  bidang  perekonomian,pendidikan dan lain-lain.Ekonomi dalam masyarakat  sangatlah penting untuk mewujudkan keinginan  yang perlu di capai pada masing-masing masyarakat.

Berbicara tentang  global  untuk menghadapi  yang namanya  ekonomi seharusnya kita mementingkan langkah-langkah persiapan yang lebih matang dalam bidang politik sosial,budaya,pendidikan.Dan yang lebih  penting  lagi yakni dalam  bidang ekonomi,karena kenapa ekonomi  mempunyai  peranan penting  bagi keberlangsungan hidup pada suatu  bangsa.Pemerintah  berbagai pengayom ,pembimbing serta dapat mengatur masyarakat untuk langkah yang baik.

Persaingan dari berbagai  bidang sangat ketat dalam program,konsumen,harus sadar dalam sebuah proses yang belaku.

Menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN/MEA,tentu kita harus menentukan langkah  serta persiapan matang baik dalam bidang  politik,sosial,hankam,pendidikan,dan tak kalah penting  dalam bidang ekonomi.Ekonomi memegang peranan yang sangat vital nbagi keberlangsungan hidup suatu bangsa.Pemerintah sebagai pengayom aerta pengatur kehidupan masyarakat hendaknya sudah melakukan langkah seibuh untuk mempersiapkan hal tesebut.

Persaingan yang ketat  dalam bidang  ekonomi tentunya tidak dapat dielakkan lagi.Pemerintah dengan  berbagai programnya tentu akan tetap melakukan proteksi pada pelaku ekonomi baik produsen,konsumen,atau distibutor.Nah,sebagai masyarakat tentunya  kita harus sadar diri akan hal itu.Memang tidak semua masyarakat sudah melek huruf,melek internet dan gadget sehingga memahami hal tersebut dengan baik.Apa yang dapat kita lakukan menghadapi fenomena tersebut paska kenaikan BBM tahun ini?

Menumbuhkan semangat berwirausaha atau  entrepreneurship masyarakat kiranya meskipun sudah di bilang norak atau jadul tetap masih  bisa di lakukan.Menumbukan semangat berwirausaha (motivasi entrepreneurship) memang tidak mudah.Banyak jaringan perlu di kembangkan.Dari beberapa sudut pandang penulis akan mengulasnya.Lantas langkah apa langkah  yang dapat di tempuh?

Pertama,Dinas terkait dapat menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dasar terbuka bagi masyarakat.Membekali dengan pengetahuan saja tidak cukup,maka langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan pameran/workshop barang hasil wirausaha baik dalam skala kecil maupun  besar.Langkah selanjutnya adalah menyelenggarakan lomba kewirausahaan bagi para wirausaha dengan hadiah modal usaha serta pembinaan hingga produknya terpasarkan dengan baik pemerintah utamanya juga harus melakukan proteksi pada produk hasil wirausaha teritama produk asli indonesia.Pemerintah perlu juga mengekaplor produk/wirausaha daerah  pendalman. Dengan demikian akan banyak barang baru dalam dunia wirausaha. Alangkah lebih bagus jika para pejabat  pamong mulai dengan membeli/mengkomsumsi hasil wirausaha kecil/menengah ketimbang membeli barang mahal(impor).

Kedua,bagi perbankan.Penulis adalah nasabah bank yang telah bermitra sekian tahun dalam mendapatkan dana modal.Diawal usaha penulis,pihak bank hanya mampu memberikan dana RP 10.000.000.00 juta rupiah.Bank tersebut memberikan dana setelah  melihat rekam jejak penulis yang tidak pernah absen/telat dalam melakukan pembayaran sebelumnya Mereka awalnya selalu memantau usaha penulis (retail soft drink) serta menanyakan kesulitan-kesulitan apa yang penulis hadapi dalam mengembangkan usaha.Pihak bank terkait dengan penjuala.Lebih dari itu sebagai motivasi yang lebih mereka juga memperlakukan  nasabah(penulis)juga nasabah yang lain layaknya kerabat sendiri.Dengan demikian pada waktu itu penulis memiliki semangat berjuang serta optimisme yang lebih tinggi dalam mengembangkan usaha.Kedepan pihak bank seharusnya mampu melakukan lebih dari itu,mereka tidak boleh hanya mencari laba setinggi-tingginya tapi juga harus memikirkan nasabah

 terutama para melakukan gathering  atau outbond dengan nasabah dalam rangka membeikan apresiasi serta motivasi nasabah dalam menjalankan  usaha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline