OPTIMISME ENTREPRENEURSHI DENGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Dalam proses kehidupan perlu adanya suatu peubahan yang harus dapat kita terapkan secara baik dan benar.Dimana suatu bangsa atau negara,masyarakat senantiasa untuk berkehidupan yang sejahtera atas naungan pemerintah yang mempunyai hak dan kewajiban secara utuh pada suatu negara.Pemerintah terhadap masyarakat haruslah siap dalam pengambilan untuk terobosan-terobosan dalam mengatur seluruh masalah yang ada di lingkungan masyarakat tersebut.
Kehidupan bermasyarakat terdapat yang namanya budaya di mana mempunyai tradisi masing-masing merupakan contoh jalinan ikatan persaudaraan yang kuat dalam bermasyarakat.Masyarakat juga membutuhkan kehidupan yang layak atas pemerintahnya termasuk dalam bidang perekonomian,pendidikan dan lain-lain.Ekonomi dalam masyarakat sangatlah penting untuk mewujudkan keinginan yang perlu di capai pada masing-masing masyarakat.
Berbicara tentang global untuk menghadapi yang namanya ekonomi seharusnya kita mementingkan langkah-langkah persiapan yang lebih matang dalam bidang politik sosial,budaya,pendidikan.Dan yang lebih penting lagi yakni dalam bidang ekonomi,karena kenapa ekonomi mempunyai peranan penting bagi keberlangsungan hidup pada suatu bangsa.Pemerintah berbagai pengayom ,pembimbing serta dapat mengatur masyarakat untuk langkah yang baik.
Persaingan dari berbagai bidang sangat ketat dalam program,konsumen,harus sadar dalam sebuah proses yang belaku.
Menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN/MEA,tentu kita harus menentukan langkah serta persiapan matang baik dalam bidang politik,sosial,hankam,pendidikan,dan tak kalah penting dalam bidang ekonomi.Ekonomi memegang peranan yang sangat vital nbagi keberlangsungan hidup suatu bangsa.Pemerintah sebagai pengayom aerta pengatur kehidupan masyarakat hendaknya sudah melakukan langkah seibuh untuk mempersiapkan hal tesebut.
Persaingan yang ketat dalam bidang ekonomi tentunya tidak dapat dielakkan lagi.Pemerintah dengan berbagai programnya tentu akan tetap melakukan proteksi pada pelaku ekonomi baik produsen,konsumen,atau distibutor.Nah,sebagai masyarakat tentunya kita harus sadar diri akan hal itu.Memang tidak semua masyarakat sudah melek huruf,melek internet dan gadget sehingga memahami hal tersebut dengan baik.Apa yang dapat kita lakukan menghadapi fenomena tersebut paska kenaikan BBM tahun ini?
Menumbuhkan semangat berwirausaha atau entrepreneurship masyarakat kiranya meskipun sudah di bilang norak atau jadul tetap masih bisa di lakukan.Menumbukan semangat berwirausaha (motivasi entrepreneurship) memang tidak mudah.Banyak jaringan perlu di kembangkan.Dari beberapa sudut pandang penulis akan mengulasnya.Lantas langkah apa langkah yang dapat di tempuh?
Pertama,Dinas terkait dapat menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan dasar terbuka bagi masyarakat.Membekali dengan pengetahuan saja tidak cukup,maka langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan pameran/workshop barang hasil wirausaha baik dalam skala kecil maupun besar.Langkah selanjutnya adalah menyelenggarakan lomba kewirausahaan bagi para wirausaha dengan hadiah modal usaha serta pembinaan hingga produknya terpasarkan dengan baik pemerintah utamanya juga harus melakukan proteksi pada produk hasil wirausaha teritama produk asli indonesia.Pemerintah perlu juga mengekaplor produk/wirausaha daerah pendalman. Dengan demikian akan banyak barang baru dalam dunia wirausaha. Alangkah lebih bagus jika para pejabat pamong mulai dengan membeli/mengkomsumsi hasil wirausaha kecil/menengah ketimbang membeli barang mahal(impor).
Kedua,bagi perbankan.Penulis adalah nasabah bank yang telah bermitra sekian tahun dalam mendapatkan dana modal.Diawal usaha penulis,pihak bank hanya mampu memberikan dana RP 10.000.000.00 juta rupiah.Bank tersebut memberikan dana setelah melihat rekam jejak penulis yang tidak pernah absen/telat dalam melakukan pembayaran sebelumnya Mereka awalnya selalu memantau usaha penulis (retail soft drink) serta menanyakan kesulitan-kesulitan apa yang penulis hadapi dalam mengembangkan usaha.Pihak bank terkait dengan penjuala.Lebih dari itu sebagai motivasi yang lebih mereka juga memperlakukan nasabah(penulis)juga nasabah yang lain layaknya kerabat sendiri.Dengan demikian pada waktu itu penulis memiliki semangat berjuang serta optimisme yang lebih tinggi dalam mengembangkan usaha.Kedepan pihak bank seharusnya mampu melakukan lebih dari itu,mereka tidak boleh hanya mencari laba setinggi-tingginya tapi juga harus memikirkan nasabah
terutama para melakukan gathering atau outbond dengan nasabah dalam rangka membeikan apresiasi serta motivasi nasabah dalam menjalankan usaha.