Lihat ke Halaman Asli

Anung Anindita

Pengajar Bahasa Indonesia SMP Negeri 21 Semarang

Pilih Sekolah, Ya, di Dekat Rumah

Diperbarui: 11 Januari 2021   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://id.pinterest.com/askaralangit

Kebijakan tentang "sekolah zonasi" memberikan dorongan cukup besar bagi anak untuk bersekolah di dekat tempat tinggalnya. Kebijakan ini pada awal tercetus mendapatkan banyak sorotan kontra.

Kebijakan zonasi dinilai tidak menyuburkan "persaingan" antarsekolah. Anak yang tadinya bersemangat agar dapat diterima di sekolah tertentu karena sekolah tersebut dilabeli sebagai "sekolah favorit" seakan sirna. Anak-anak cenderung pasrah dengan slogan "yaudahlah" atas kemudahan akses untuk bersekolah di dekat tempat tinggalnya.

Namun, lambat laun, kebijakan ini mulai dimengerti arah tujuannya. Label sekolah favorit sama halnya dengan label siswa populer. Siapa pun yang berteman dengan siswa populer akan merasa populer dengan kemungkinan dampak adanya label siswa tidak populer bagi yang tidak masuk di dalam lingkar pertemanannya.

Begitu pun sekolah zonasi yang memiliki tujuan "semua sekolah adalah favorit". Dengan demikian simpulan awal yang tersebar bahwa kebijakan ini mematikan persaingan justru terbalik. Kebijakan sekolah zonasi memiliki tujuan agar seluruh sekolah saling berkompetisi dengan menyediakan kemudahan akses bagi seluruh anak di negeri kita tercinta ini. 

Meskipun demikian, pendapat ini bisa dibantah lagi dengan adanya kebebasan sekolah untuk mengembangkan diri dan siswa memilih sekolah yang ia ingini. Namun, sepertinya faktor "kebebasan" tersebut belum bisa mewujudkan cita-cita Indonesia memiliki pendidikan yang setara. 

Kemudahan akses teknologi, kelengkapan sarana prasarana, lingkungan belajar kondusif memang seharusnya terwujud di semua sekolah. Nah, zonasi merupakan cara yang dianggap ampuh untuk memulai perubahan ke arah tersebut.

Jadi, harus pilih sekolah di dekat rumah?

Kalau memang anak menginginkan sekolah negeri dengan berbagai pertimbangan yang orang dewasa ikut andil di dalam tentunya, alternatif zonasi memang hal yang harus dipenuhi. 

Sekolah X dikenal favorit, sementara rumah kami tidak satu zonasi, apa solusi yang harus dicari?

Nah, ini sering terjadi, perkara label "favorit" tadi. Jika ada kemudahan akses pindah rumah dan lainnya, ya, silakan saja. Namun, hal tersebut tidak sebegitu perlunya dilakukan. Pemerintah sudah membuat program sedemikian rupa agar sekolah negeri di Indonesia seragam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline