Lihat ke Halaman Asli

Ancaman Konflik di Laut Cina Selatan terhadap Kedaulatan Indonesia

Diperbarui: 7 Mei 2024   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BBC News Indonesia

Laut China Selatan merupakan salah satu kawasan yang paling diperebutkan di dunia dan perairan ini telah menjadi fokus ketegangan geopolitik yang mempengaruhi banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan ribuan pulau dan wilayah perairan yang luas, Indonesia memiliki kepentingan strategis yang besar di Laut China Selatan. Namun kedaulatan Indonesia di kawasan ini semakin terancam oleh berbagai faktor yang kompleks yang dapat memicu konflik yang merugikan stabilitas regional. Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi beberapa faktor utama yang menjadi ancaman konflik di Laut China Selatan terhadap kedaulatan Indonesia.

Salah satu faktor utama yang memperumit situasi di Laut China Selatan adalah klaim yang tumpang tindih atas wilayah dan sumber daya alam di kawasan tersebut. Tiongkok, melalui klaim historis yang kontroversial telah mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, termasuk beberapa pulau dan gugusan karang yang juga diakui oleh negara lain, termasuk Indonesia. Klaim yang bertentangan ini menciptakan ketegangan yang konstan antara Tiongkok dan negara-negara lain yang memiliki kepentingan di kawasan tersebut, termasuk Indonesia.

Di tengah ketegangan klaim wilayah, Indonesia secara khusus menghadapi ancaman langsung terkait dengan Kepulauan Natuna yang berada di sebelah utara Laut China Selatan. Meskipun Indonesia telah menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Natuna, Tiongkok juga memiliki klaim sebagian terhadap wilayah tersebut. Konfrontasi terjadi ketika kapal-kapal Tiongkok secara rutin melintasi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di sekitar Kepulauan Natuna sehingga mengakibatkan eskalasi ketegangan antara kedua negara.

Selain klaim wilayah, persaingan kepentingan geopolitik juga menjadi faktor penting yang dapat memicu konflik di Laut China Selatan. Amerika Serikat, sebagai kekuatan besar di kawasan Asia-Pasifik, telah meningkatkan kehadirannya sebagai tanggapan terhadap klaim agresif Tiongkok. Hal ini menciptakan dinamika yang rumit di kawasan tersebut, dengan Indonesia terjebak di antara rivalitas antara dua kekuatan besar tersebut. Kehadiran militer Amerika Serikat di wilayah tersebut juga memperbesar potensi eskalasi konflik yang dapat merugikan kepentingan Indonesia.

Sumber daya alam yang melimpah di Laut China Selatan juga menjadi pemicu konflik ekonomi antara negara-negara yang bersaing untuk mengendalikannya. Perairan ini kaya akan sumber daya alam seperti gas alam dan ikan, yang menjadi sumber kebutuhan ekonomi dan keamanan pangan bagi negara-negara di sekitarnya. Persaingan untuk mengontrol sumber daya ini dapat memicu konflik ekonomi yang berpotensi merugikan kedaulatan dan kepentingan Indonesia.

Untuk menghadapi ancaman konflik di Laut China Selatan, Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang bijaksana dan strategis. Pertama-tama adalah diplomasi yang aktif dan berdaya guna sangatlah penting. Indonesia harus terus bekerja sama dengan negara-negara tetangga dan mitra internasional untuk mencari solusi damai atas klaim wilayah dan sumber daya di Laut China Selatan. Di samping itu, Indonesia juga harus meningkatkan kapasitas pertahanan dan keamanan maritimnya untuk melindungi kedaulatannya atas wilayah-wilayah yang terancam di kawasan tersebut.

Selain itu, penting bagi Indonesia untuk tetap memperjuangkan prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS). UNCLOS memberikan kerangka kerja hukum yang jelas untuk menyelesaikan sengketa maritim, dan Indonesia harus tetap memperjuangkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip tersebut dalam menanggapi klaim yang tumpang tindih di Laut China Selatan.

Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, tentunya Indonesia dapat meminimalkan ancaman konflik di Laut China Selatan dan mempertahankan kedaulatannya atas wilayah-wilayah yang terancam. Penting bagi Indonesia untuk tetap tenang dan mengedepankan diplomasi dalam menanggapi ketegangan di kawasan tersebut, sambil terus memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan tegas. Hanya dengan melalui pendekatan yang bijaksana dan kolaboratif, Indonesia dapat mengatasi ancaman konflik dan memastikan stabilitas regional yang berkelanjutan di Laut China Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline