Lihat ke Halaman Asli

Guru MTsN 1 Bantul Ikuti Seminar Haru Guru Nasional: Guru Berdaya untuk Transformasi Cyber Madrasah

Diperbarui: 30 November 2024   06:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi

Bantul (MTsN 1 Bantul)--- Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2024, Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY yang berkolaborasi dengan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk  "Guru Berdaya untuk Transformasi Cyber Madrasah". Kegiatan berlangsung pada Kamis (28/11/24) di Auditorium UPY dan diikuti oleh ratusan guru dari berbagai madrasah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada pun guru MTsN 1 Bantul yang mengikuti seminar ini antara lain Wicaksono, S.Pd.; Syaekhul Fatah, S.Pd. M.Pd.; Budi Hartono, S.Pd.; Miqdam Muhammad Al Hafidz, S.Pd.; Anuk Kuswanti, S.Pd.; dan Alfiani Indah Puspita Sari, S.Pd.

Seminar ini menghadirkan pembicara-pembicara kompeten di bidangnya. Salah satunya adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Drs. H. Ahmad Bahiej, S.H, M.Hum. yang dalam paparannya menekankan pentingnya transformasi digital di lingkungan madrasah. "Guru harus adaptif dalam menggunakan teknologi dan inovatif dalam metode pembelajaran yang dapat merangsang kreativitas siswa . Guru memiliki peran sentral dalam mendorong transformasi cyber madrasah. Dengan penguasaan teknologi yang baik, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif dan menarik bagi siswa. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah nyata untuk meningkatkan pendidikan di wilayah kita," ujarnya.

Materi tersebut diperkuat oleh Oktana Wahyu Perdana, M.Pd. yang merupakan dosen UPY yang menyampaikan urgensi media pembelajaran di era digital. Tak lupa ia menyampaikan tips-tips menjadi guru di zaman yang serba digital ini disertai contoh media pembelajaran seperti game dengan power point, membuat komik dengan AI, membuat TTS dengan bantuan power point, dan sebagainya. Rahmat Hidayatullah, S.S, M.A. yang merupakan narasumber ketiga juga menyampaikan kemampuan dasar literasi yang harus dikuasai oleh siswa, salah satu di antaranya adalah literasi digital. Guru juga harus bisa mengasah kemampuan abad-21 siswa yaitu 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, dan Collaboration).

Selain itu, Direktur GTK Kementerian Agama, Dr. Thobib Al Asyar, S.Ag, M. Si. juga memberikan materi terkait kompetensi guru di era digital. Beliau menyampaikan bahwa guru harus terus mengembangkan kompetensinya, terutama di bidang teknologi. Untuk mewujudkan pengembangan kompetensi seperti yang disebutkan, Bapak Thobib menyampaikan berita gembira pagi para guru. "Banyak sekali guru Kementerian Agama yang belum sertifikasi, hampir 500.000. Kemenag akan berusaha mengentas guru-guru yang belum tersertifikasi ini dalam dua tahun. Guru yang sudah lolos pre-tes Insya Allah dapat mengikuti Program Profesi pada tahun 2025 secara daring," tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada narasumber dan ditutup pada pukul 12.30. Salah satu guru MTsN 1 Bantul, Alfiani mengaku senang mengikuti seminar ini. "Alhamdulillah saya berkesempatan mengikuti seminar ini. Saya menjadi belajar banyak hal, khususnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Saya menjadi termotivasi untuk menggunakan berbagai media seperti yang dicontohkan oleh narasumber Bapak Oktana untuk pembelajaran di kelas" ujarnya. (alf)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline