Seruan Zero Hunger sebagai Upaya Mencapai Ketahanan Pangan di Kelurahan Gajahmungkur

Semarang (5/8) - Zero Hunger adalah adalah salah satu tujuan rencana pembangunan dunia yang efeknya dapat dirasakan oleh manusia dan bumi melalui pendekatan sektor sosial yang berfokus pada pemberantasan kelaparan, ketahanan pangan dan gizi, serta mewujudkan pertanian berkelanjutan. 

Zero hunger masih menjadi perhatian dunia karena faktanya lebih dari 800 juta orang atau satu dari sembilan orang di dunia masih menderita kelaparan, lebih dari 820 juta orang di seluruh dunia menderita kekurangan gizi kronis dan hampir lima juta anak di bawah usia lima tahun meninggal karena penyebab yang berkaitan dengan kekurangan gizi. 

Sementara di Indonesia, diperkirakan masih ada 19,4 juta penduduk Indonesia yang mengalami kelaparan.

Program seruan ini dilakukan melalui group whatsapp warga RW.008 Kelurahan Gajah Mungkur. Saat pelaksanaan, ada beberapa warga yang menanggapi dan ikut berpikir kritis tentang permasalahan yang ada. 

Seperti Pak Suprapto yang memberikan tanggapannya tentang upaya pencapaian zero hunger di Indonesia. Beliau menjelaskan, "Indonesia yang merupakan negara kaya dan hasil pertaniannya melimpah mengapa masih ada kemiskinan bahkan kurang gizi, saya yakin masih ada titik kekurangan di Indonesia". 

Sementara Pak Roby memberikan pendapatnya bahwa ada beberapa oknum yang berniat untuk memperkaya diri sehingga meskipun Indonesia ini negara kaya tetapi masih banyak rakyatnya yang mengalami kekurangan.

Warga RW.008 juga mengalami dampak pandemi covid-19 yang membuat perekonomian warga menurun sehingga untuk memenuhi kebutuhan pokok saja tidak cukup. Solusi dari permasalahan ini adalah "Lumbung Pangan". 

Lumbung Pangan merupakan program yang diupayakan agar terus berjalan sehingga dapat mempertahankan ketahanan pangan di RW. 008 Kelurahan Gajah Mungkur. 

Melalui seruan Zero Hunger ini diharapkan warga sekitar dapat saling bahu membahu membantu warga yang kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan pokok.