Oleh : ANUGERAH OETSMAN
***
Kemarin kita bergembira Kemarin kita berpesta Kemarin kita bahagia Mendengung-dengung kata memuja Sayang sekali adapula kata buruk mencaci mencela
Kemarin kita juga bersedih Kemarin kita juga susah Kemarin kita juga merintih Tak henti tangis dan ucap belasungkawa Sayang... oh sayang sekali di tengah luka ada yang tertawa
Ada banyak cerita Ada banyak berita Tentang sukacita Tentang dukacita Tentang airmata Tentang cinta Tentang tahta Adalah lukisan sejarah Terajut dalam untaian kisah Terukir mengikut arah
Kadang senyap membalut bumi Halimun ketakutan menyelubungi Di lain waktu gempita menari-nari Di bawah purnama yang menyinari
Kemarau dan hujan silih berganti Angin semilir datang dan pergi Bunga-bunga layu dan bersemi Tawa dan tangis mengiringi Siang malam menjadi saksi
Dunia tiada terganti Diripun tiada terganti Waktu yang akan berhenti Insan-insan semua akan mati Tinggalkan budi dan baik pekerti Jangan sampai meninggalkan kebencian hati
Mentariduaribu empatbelas segera akan menghilang Esok matahari duaribu limabelas akan naik menjulang Segala yang baik dipertahankan Baik terus membaik ditingkatkan Segala yang indah kan jadi kenangan Biarlah yang buruk dilupakan Puji Syukur padaMu Tuhan
Selamat tinggal duaribu empatbelas Selamat datang duaribu limabelas
***
Bulukumba, 3112 20142014 akan pergi dengan kisahnya dan beragam warnanya songsong 2015 dengan semua rencana-rencana hebat untuk menjadi yang lebih baik ^_^
Sumber Illustrasi : Di sini
Baca Juga :
Catatan Sebelas Duabelas Catatan Dubelas Duabelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H