Lihat ke Halaman Asli

antung apriana

ibu bekerja dengan 2 anak

Energi Baru Terbarukan sebagai Alternatif Energi untuk Masa Depan

Diperbarui: 19 Juni 2024   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Selama puluhan tahun, masyarakat kita terbiasa dengan sumber energi yang berasal dari fosil tanaman dan hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu. Untuk kendaraan bermotor kita masih mengandalkan bahan bakar minyak, lalu untuk suplai energi listrik juga masih menggunakan batubara dan untuk memasak menggunakan gas alam yang juga berasal dari dalam bumi.

Hingga saat ini, mungkin sumber energi yang berasal dari dalam bumi ini masih bisa mencukupi kebutuhan hidup manusia. Namun bagaimana dengan puluhan tahun mendatang? Pastinya sumber energi ini akan habis jika manusia terus mengeruknya tanpa memikirkan sumber alternatif baru. Saat ini saja kita sudah cukup sering merasakan efek atas kelangkaan BBM yang membuat harga gas melambung yang pastinya cukup memberatkan rakyat.

Selain akan habis di suatu hari nanti, penggunaan energi yang berasal dari kerak bumi juga memiliki berbagai efek jangka panjang. Emisi karbon yang terjadi sebagai akibat pembakaran senyawa-senyawa di berbagai bidang menghasilkan perubahan iklim yang kita rasakan sekarang. Bumi terasa semakin panas dan sudah tak bisa ditebak lagi kapan musim hujan dan kemarau tiba. Tak hanya itu, pengerukan dari bahan bakar fosil juga menghasilkan kerusakan lingkungan yang tak bisa diperbaiki dalam waktu yang lama.

Energi Baru Terbarukan sebagai alternatif sumber energi 

Saat ini mungkin kita mulai sering mendengar istilah energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi alternatif selain energi fosil yang sudah digunakan sehari-hari. Energi baru Terbarukan sendiri merupakan energi yang bersumber dari sumber-sumber yang dapat diperbarui tanpa batas. Beberapa contoh dari sumber energi baru terbarukan adalah air, tenaga surya, tenaga air, tenaga panas bumi dan juga energi yang berasal dari biomassa atau pengolahan bahan organik seperti limbah pertanian dan yang lainnya.

Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah terdapat beberapa pembangkit yang menggunakan energi baru terbarukan ini. Untuk sumber tenaga air, misalnya, terdapat pembangkit listrik tenaga air yang berlokasi di Sulawesi Tengah yakni Pembangkit Listrik Poso. Lalu ada juga PLTS Terapung Cirata yang menggunakan tenaga surya. Untuk tenaga angin, kita punya PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) Sidrap yang terletak di Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan. 

Tentunya ada alasan khusus mengapa pemerintah semakin menggiatkan penggunaan Energu Baru Terbarukan ini. Beberapa hal yang bisa didapat dengan adanya penggunaan energi baru terbarukan antara lain:

Meminimalisir emisi karbon

Salah satu alasan utama mengapa saat ini penggunaan energi baru terbarukan semakin digalakkan adalah karena EBT ini bisa mengurangi emisi karbon yang terjadi di bumi. Ini tentunya sejalan dengan komitmen dan target untuk mengurangi emisi karbon di berbagao negara untuk mencegah semakin besarnya perubahan iklim di muka bumi.

Melestarikan lingkungan

Penggunaan EBT juga bisa berdampak pada kelestarian lingkungan karena energi baru terbarukan ini dapat membantu dalam kelestarian lingkungan seperti mengurangi polusi, pencemaran air hingga kerusakan ekosistem akibat eksploitasi di perut bumi.

Mengurangi ketergantungan pada impor energi

Seperti yang kita tahu, untuk memenuhi kebutuhan BBM tak jarang pemerintah harus mengimpor dari negara besar penghasil minyak. Hadirnya EBT akan membuat negara bisa mengurangi ketergantungan pada impor sumber energi ini

Menciptakan lapangan kerja 

Pengaplikasian energi baru terbarukan juga bisa membuka banyak lapangan kerja baru atau yang kini kerap disebut juga dengan green job.

Peran Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline