Lihat ke Halaman Asli

Anton News

Invisible Hand

Makna di Balik Shalat Berjamaah

Diperbarui: 2 Juni 2021   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami Makna di Balik Shalat Berjamaah (Sumber : republika.co.id)

Umat Islam belum dikatakan baik jika masih mengabaikan shalat lima waktu yang telah diperintahkan Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW. Shalat juga bisa dilaksanakan secara individu (pribadi) maupun berjama'ah (bersama-sama).

"New Normal" telah mulai di berlakukan setelah masa "PSBB" berlalu, ini artinya bahwa umat Islam di Indonesia sudah mulai bisa beraktivitas kembali dengan memperhatikan 'protokoler kesehatan', begitupun pelaksanaan shalat di Mesjid-Mesjid.

Pada kesempatan ini ada beberapa hal yang sangat 'urgen' tentang shalat berjama'ah yang ternyata jika kita renungkan dan pahami, serta dipelajari secara mendalam ternyata memiliki berbagai makna yang luar biasa baiknya serta manfaatnya bagi umat Islam, yaitu :

1. Shalat lebih utama harus di laksanakan secara berjama'ah dan berimamah. Sebelum shalat dimulai, imam harus memberi komando agar seluruh makmum merapatkan, merapikan dan meluruskan barisan (shafnya), karena kerapian shaf termasuk kepada sempurnanya dan sahnya shalat berjama'ah itu.

Baca juga : Kami Rindu Shalat Berjamaah di Masjid

Ini memiliki arti memberikan pelajaran kepada kita, betapa pentingnya peranan persatuan yang terorganisir dengan baik, rapih dan lurus. Dibawah komando imam (pemimpin) yang jujur, bijaksana, dan baik akan merupakan sebuah modal bagi keberhasilan perjuangan hidup. 

Namun apabila kaum muslimin tetap tidak mau menyadarinya, mereka masih saja bercerai berai, membiarkan barisannya yang tidak baik, shafnya tidak lurus, dan posisinya tidak teratur atau bahkan meninggalkan shalat, maka Allah SWT., tidak akan memberikan kemenangan kepada mereka sampai kapanpun.

"Agama Islam tidak akan kuat, kecuali dengan berorganisasi, dan organisasi tidak akan berjalan kecuali ada pemimpinnya, dan pemimpin tidak akan ada gunanya jika tidak di ta'ati" (Al-Hadits).

2. Kiblat dan arahnya harus sama, yaitu lurus kearah "Ka'bah", dimana saja shalat itu dikerjakan tidak boleh sedikitpun mereka bergeser dan menyimpang dari arah kiblat, jika menyimpang maka tidak sah shalat itu. 

Hal ini memiliki arti dan memberikan pelajaran kepada kita kaum muslimin dimana saja berada dan dalam situasi apapun serta kapanpun juga, jangan bergeser apalagi menyimpang dari kompas dan landasan hidupnya, yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits.

Bacaj juga : Shalat Berjamaah #diRumahAja Lebih Memanusiakan Manusia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline