Lihat ke Halaman Asli

Teks Anekdot

Diperbarui: 28 Mei 2023   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hal yang dapat diambil dari teks di atas mengenai artikel tersebut adalah, mengenai bagaimana Gusdur yang memberikan sebuah kritikan tetapi dalam bentuk yang baik dan lucu. 

Dari berbagai macam pengalaman Gus Dur juga memberikan sebuah nilai yang mungkin pada zaman kini masih suka dilanggar masyarakat, seperti menghargai sesama umat beragama. Beberapa orang yang tersindir banyak juga yang tidak menerima sehingga mengeluarkan protesnya.

Teks anekdot sendiri merupakan cerita singkat yang mengarah ke arah kritik dan sindiran yang lebih mengarah ke arah suatu hal yang penting. Tetapi teks anekdot ini mengarah ke arah yang lucu jadi kesannya terlihat seperti sarkasme. Itulah fungsi tersendiri dari teks anekdot.

Contoh dari teks anekdot sendiri seperti :

Ramadhan Penuh Cerita

Di sore hari yang cerah di bulan Ramadhan ini, Rina dan Bobi disuruh Ibunya membeli bahan baku untuk membuat es buah untuk berbuka puasa. Sesampainya di kedai buah, Rina mengambil beberapa jenis buah yang sudah di list Ibunya dan membayarnya. Sesampainya di rumah Rina memberikan bahan baku tersebut kepada Ibunya setelah itu bersantai di kamar. Ketika es buah sudah mau jadi,

Ibu: "Rina, Bobi sini nak sudah mau berbuka. Tolong siapkan gelas terus tuang es buah ke masing-masing gelas." Suruh Ibu kepada Rina dan Bobi.

Rina: "Bobi tolong ambilkan gelas gih di lemari." Suruh Rina kepada Bobi.

Bobi: "Dih enak aja, mending kakak yang ambilkan. Biar Bobi yang menuang."

Rina: "Yaudah iya..."

Setelah Rina mengambilkan gelas Bobi pun menuangkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline