Lihat ke Halaman Asli

Antonius Satria Hadi

Direktur Kantor Urusan Internasional, Humas, dan Kerjasama Universitas Widya Mataram (UWM)

Rektor UWM: Sukses di Dunia Kerja Butuh Lebih dari Sekadar IPK Tinggi

Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof Edy Saat Memberikan Sambutan (Humas UWM) 

IPK cumlaude dan tingginya nilai akademik bukanlah segalanya. IPK adalah pertanggung jawaban akademik, namun untuk sukses di dunia kerja, dibutuhkan lebih dari sekadar nilai tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. saat memberi sambutan pada acara pembukaan Bimbingan Persiapan Karir bagi para mahasiswa calon wisudawan pada Rabu (07/08/2024) pukul 10.00 -- 12.00 WIB di Kampus Terpadu UWM. Acara ini merupakan implementasi kerjasama antara UWM dan Youth Educational Centre (YEC) yang dihadiri oleh lebih dari 80 peserta.

Hadir juga dalam acara tersebut adalah Wakil Rektor III UWM Dr. Roni Sulistyanto Luhukay, S.H., M.H., dan Direktur Humas dan Kerjasama UWM Antonius Satria Hadi, PhD. Sementara itu dari YEC dihadiri oleh Direktur YEC apt. Ditya Tiwi Syafira, S.Farm., M.Pharm., Founder YEC Hafidh Rifky Adiyatna, S.Si., M.B.A., dan beberapa anggota tim lainnya. Acara ini bertujuan untuk memberikan panduan dan informasi kepada para mahasiswa calon wisudawan dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.

Lebih lanjut dalam sambutannya, Prof. Edy menekankan bahwa soft skill, sikap yang baik, kemampuan leadership, dan kemampuan mempengaruhi orang lain adalah faktor-faktor penting lainnya yang harus dimiliki untuk sukses di dunia kerja. Beliau juga menambahkan bahwa communication skill, integritas, komitmen, dan disiplin adalah hal-hal yang tidak boleh diabaikan. "Personal branding juga penting, terutama bagi mereka yang ingin menjadi entrepreneur," imbuhnya, sambil berbagi pengalaman pribadi saat aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang mengasah jiwa kepemimpinan.

Mengutip data BPS tahun 2023, Prof. Edy menyebutkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5,83% terhadap jumlah angkatan kerja, dengan jutaan lulusan setiap tahunnya belum mendapatkan pekerjaan. "Ini adalah tantangan besar bagi kita semua, dan melalui program seperti ini, kita berharap dapat memberikan bekal yang cukup bagi para mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja," jelasnya.

Sementara itu, Hafidh Rifky dalam pemaparan materinya menyampaikan bahwa bimbingan persiapan karir ini akan berlangsung selama satu bulan dengan frekuensi dua kali seminggu secara daring. "Program ini dirancang untuk memberikan pengetahuan praktis dan strategi yang dapat langsung diterapkan oleh para peserta dalam mencari pekerjaan," ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi di era digital dan bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan karir. "Kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan adalah kunci sukses di era digital ini," tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh tim dari Brofesional by YEC. Materi yang disampaikan mencakup gambaran dunia kerja, kiat sukses dalam rekrutmen, simulasi mengerjakan soal, serta sesi tanya jawab yang interaktif. Calon wisudawan UWM antusias mengikuti setiap sesi dan aktif bertanya mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan persiapan karir.

Dengan adanya program ini, UWM dan YEC berharap dapat membantu para mahasiswa calon wisudawan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi dunia kerja dan meraih kesuksesan di masa depan.

Para Peserta Acara (Humas UWM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline