Lihat ke Halaman Asli

Antonius Ruron

Guru Penjas Sekolahan

Menikmati Timor #2 SD Negeri Oelnitep Unik dan Menarik

Diperbarui: 2 Agustus 2024   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antonius Ruron & Kepala Sekolah SDN Oelnitep/dokpri

Mentari pagi nan cerah,  Jumat, 2 Agustus 2024 mengantarkan saya pada hari ke dua menjalankan tugas sebagai pengajar di Universitas Timor. Jam kerja yang lebih fleksibel membuat aktivitas pagi hari dijalankan dengan tidak perlu tergesa-gesa.

Setelah mengisi daftar hadir di kampus, saya yang pada hari ini telah berencana mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh teman-teman semasa kuliah yang telah lebih dulu menjadi pengajar di Universitas Timor, berangkat bersama seorang sahabat baik, jurnalis Pos Kupang Dionisius Rebon yang bertugas meliput kegiatan PKM dimaksud. Perjalanan kami ke lokasi kegiatan memakan waktu sekira 20 menit melalui jalur Kefa -- Atambua.

Pemandangan unik saat kami tiba SD Negeri Oelnitep, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu yang menjadi lokasi kegiatan. Sekolah ini memiliki halaman yang sangat luas, kurang lebih 1 hektar. Meski demikian terlihat halaman sekolah terawat dengan baik, rumput-rumput di sekolah dipangkas dengan rapih. Terdapat tanaman kelapa dan pisang di dalam halaman yang seluruh keliling halaman sekolah tersebut dipagari dengan kayu-kayu yang tersusun rapih.

Halaman Sekolah SDN Oelnitep

Kami kemudian mengikuti rangkaian kegiatan PKM dengan tema "Menyatu Dengan Teknologi Merawat Bumi", yang tim pelaksana kegiatannya adalah dua teman semasa kuliah saya, Ibu Anastasia Kadek, S.Si., M.Sc dan Ibu drh. Agustina Viktoria, M.Sc bersama dua rekan dosen lainnya dan beberapa mahasiswa. Beberapa materi yang disajikan antara lain pengenalan perangkat komputer kepada peserta didik, pentingnya menjaga bumi, demonstrasi teknologi pertanian berupa perangkat pintar irigasi tetes otomatis oleh mahasiswa, dan diakhiri dengan kegiatan menanam bersama.

Tim Pelaksana PKM Universitas Timor sedang menyampaikan materi/dokpri

Di sela-sela waktu kegiatan tersebut, karena penasaran dengan bagaimana pengelolaan di sekolah yang walaupun halamannya begitu luas namun tetap rapih saya mencoba bincang-bincang dengan kepala sekolahnya bapak Imenuel Tlaan, S.Pd.SD.

Hal pertama yang menjadi pertanyaan saya adalah kok bisa halaman seluas ini bisa terawat dan dikelilingi pagar yang rapih. Pak kepala sekolah kemudian menceritakan jumlah peserta didik kelas satu dengan enam berjumlah 70 peserta didik dan untuk merawat halaman sekolah dan pagar sekolah melibatkan komite sekolah. Didukung pula oleh orang tua wali murid. Untuk pagar sekolah, terbuat dari kayu tersusun rapat agar tidak ada hewan yang bisa menerobos masuk ke dalam halaman sekolah. 

Peserta didik bersama orang tua walinya telah dibagi, dan diberikan tanggung jawab untuk merawat pagar sepanjang tiga meter per peserta didik. Jika dibagian pagar tersebut rusak maka hanya bagian itu saja, dan orang tua peserta didik yang pagarnya rusak itu saja yang diundang ke sekolah untuk memperbaiki yang rusak tersebut. Sekolah memiliki data pembagian kepada setiap peserta didiknya sehingga tidak sulit menentukan bagian pagar yang telah dibagi sepanjang tiga meter tersebut.

Hal berikut yang menarik adalah pagar taman dan tanaman di tiap ruang kelas. Pagar taman di depan kelas dibuat dengan ban bekas lalu di cat oleh orang tua wali peserta didik. Dan yang unik, di dalam taman tersebut ditanami umbi-umbi dan jenis sayuran. Terdapat pepaya, tanaman kangkung dan ubi jalar. Menurut cerita bapak Imenuel bahwa pada saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kemarin, para guru dan peserta didik telah panen ubi jalar dan dikonsumsi bersama di bawah rindang pohon di halaman sekolah mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline