Lihat ke Halaman Asli

Antonius Ruron

Guru Penjas Sekolahan

Mau Nikah? Kursus Dulu Bos!

Diperbarui: 16 Oktober 2021   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu pasangan peserta KPP

Ketika tahun ajaran baru tiba setiap sekolah dan perguruan tinggi akan menyiapkan waktu khusus bagi peserta didik atau mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah atau bagaimana kehidupan di kampus, biasa disebut MOS, ORDIK, MPLS dan istilah lainnya karena salah satu budaya kita adalah menciptakan istilah, dari PSBB lanjut ke PPKM berlevel. Belum lagi BDR, BDR Murni, KBM sampai Tatap Muka dan Tatap Muka Terbatas.

Kegiatan ini akan memakan waktu beberapa hari untuk menjadi pedoman pada 3 atau 4 tahun ke depan sebagai peserta didik atau mahasiswa.

Bagaimana dengan persiapan menuju sebuah situasi yang akan dijalani seumur hidup seperti menjadi seorang ayah & ibu, papi & mami, ayah & bunda, Sayang & beib atau Yang & Ebeb seperti apapun sebutanya, minumnya tetap the botol, Loh ! Sebutannya adalah berkeluarga atau menikah.

Kaum muda katolik yang hendak menikah pasti akan mendapatkan pembelajaran singkat tentang bagaiamana kehidupan berkeluarga melalui sebuah kegiatan yang dinamakan Kursus Persiapan Perkawinan (KPP). Disingkatkan menjadi KPP karena KP adalah Kupon Putih.

Sebagai orang muda yang tengah berada di masa PPKM (Pemuda Pemudi Kebelet Menikah) beberapa hari terakhir saya bersama pasangan saya yang imut dan jelita mengikuti KPP di Gereja Paroki San Juan Lebao, Flores Timur.

Pada tahun 2021, Paroki San Juan telah menyelenggarakan dua kali KPP. Pertama pada bulan Juni dengan peserta KPP sebanyak 27 pasang calon suami istri dan yang ke dua adalah angkatan kami, pada bulan Oktober ini dengan peserta 12 pasang calon suami istri.

Pada masa pandemi covid, panitia KPP dari seksi keluarga paroki harus menyesuaikan kembali materi-materi kursus guna mempersingkat pembelajaran KPP. Pada angkatan Oktober 2021 ini kami dibekali dengan 6 materi yakni; Sakramen Perkawinan, Tata Kelolah Ekonomi Rumah Tangga, Relasi suami istri, Doa dan Kitab Suci dalam keluarga, Liturgi Perkawinan dan Moral Perkawinan.

Pemateri atau fasilitator yang di percayakan adalah mereka yang dipandang berkompeten pada bidangnya. Dari berbagai profesi dan latar belakang, seperti Pastor, Suster, anggota DPR, Bendahara Instansi, Ibu rumah tangga, dan kalangan orang tua (sepuh).

Materi tentang sakramen perkawinan, moral perkawinan, liturgi perkawinan, doa dan kitab suci dalam keluarga pada umumnya memberikan gambaran bagaimana hidup berkeluarga menurut padangan gereja Katolik. 

Pokok materi ini menjelaskan bagaimana kehidupan berkeluarga dikaitkan dengan ajaran -- ajaran kitab suci. Pada kesimpulanya Keluarga melambangkan hadirnya gambaran Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline