Masyarakat Jemburea kecamatan Nangapanda kabupaten Ende, pada hari Selasa 26 Oktober 2021 menggelar pelatihan pengenalan alat dan proses produksi minya goreng kelapa dan souvenir yang bertempat di sekretariat kelompok tani (KTR) Jemburea. Acara ini di fasilitasi dari kelompok orang-orang muda Jemburea, kelompok Aman Flores Tengah dan beberapa narasumber yang dipercayakan serta didukung oleh pemerintah desa setempat dan tokoh adat.
Acara pelatihan dibuka resmi oleh kepala desa Jemburea yakni bapak Timotius Usman kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dari beberapa narasumber. Menurut bapak kepala desa dalam sambutannya, bahwa kegiatan ini bukan menjadi hal baru, akan tetapi ini adalah proses tindak lanjut dari kegiatan yang kurang lebih 2 tahun sudah mulai berjalan, hanya karena situasi pandemi yang membatasinya selama ini.
Menurut kepala desa, kelompok ini dibentuk olah masyarakat adat yang didukung oleh Aman Flores Tengah dan ini terlepas dari pemerintah, tetapi dalam perjalanan kelompok ini membangun mitra bersama pemerintah desa setempat.
Harapannya bahwa kelompok ini terus berlanjut. Dalam proses pelatihan, sebagai pengantar untuk masuk dalam materi, pembicara sempat mengangkat dan mengingatkan kembali anggota dan pengurus yang sudah dibentuk sebelumnya serta menentukan ketua atau kordinator selama kegiatan pelatihan berlangsung. Sesuai kesepakatan bersama, bapak Patrisius Ade Pati yang dipilih untuk menjadi kordinator umum dalam seluruh kegiatan pelatihan.
Bapak ketua kordinator dalam wejangannya berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya sekedar mengikuti pelatihan semata, akan tetapi ini adalah kegiatan yang sifatnya berlanjut. Beliau berharap kepada masyarakat Jemburea khususnya bagi kaum muda yang menjadi tongkat keberhasilan dan sebagai batu cadas yang menahan arus yang meruntuhkan tembok pertahanan kelompok unit usaha ini dalam seluruh perjalanannya.
Kegiatan pelatihan dimulai dengan proses pengenalan alat-alat yang sudah diadakan sebelumnya oleh bapak Bram selaku pemateri seperti mesin parut yang pada prinsipnya bahwa hanya digunakan untuk parut dan alat pres kelapa dan sejenisnya sehingga masyarakat tidak menggunakan lagi alat-alat manual.
Mesin ini digunakan untuk kelompok unit usaha minyak kelapa. Menurut bapak Bram, materi untuk penggunaan mesin parut tidak diberikan secara teori tetapi anggota kelompok langsung diberi kesempatan untuk beroperasi. Proses yang sama diberlakukan pada pelatihan penggunaan mesin pres.
Menurut Ibu Helena Bhara S.Pd sebagai pemateri ke dua dalam perjumpaan tersebut, beliau mengingatkan bahwa betapa pentingnya mengolah bahan-bahan alami untuk kepentingan kesehatan bagi para pengonsumsi. Pelatihan berlangsung selama dua hari mulai dari hari Selasa tanggal 26 Oktober sampai hari Rabu 27 Oktober 2021.
Mengingat pentingnya pelatihan ini, masyarakat Jemburea secara keseluruhan sangat antusias dan bertanggung jawab dalam mengikuti seluruh rangkain acara dari awal hingga selesai.
Pelatihan pada hari ke dua, semua peserta wajib membawa peralatan kerja yang akan digunakan saat beroperasi karena pelatihan hari ke dua lebih pada sistem kerja nyata.