Menjelang menit-menit terakhir bursa transfer musim panas ditutup, Barcelona telah berhasil melakukan beberapa deal untuk menjual dan membeli para pemainnya. Salah satunya adalah kesepakatan untuk meminjam ujung tombak Sevilla, yaitu Luuk De Jong. Mengejutkan memang, mungkin para cules terheran-heran atas kesepakatan transfer ini.
Luuk de Jong saat ini sudah berumur 31 tahun, dan nampaknya performa dan kemampuannya "masih agak" dibawah standart klub sebesar Barcelona. Mungkin jika dilihat sekilas, kesepakatan transfer ini seperti transfer "tidak jelas". Namun jika dipikir-pikir lagi, ini merupakan keputusan yang bagus bagi Barcelona. Berikut beberapa alasannya.
Sebagai pengganti Griezmann
Barcelona telah sepakat untuk meminjamkan Griezmann ke klub lamanya, Atletico Madrid dengan buy option. Mungkin sebagian orang akan bertanya-tanya, bagaimana bisa? Jelas kemampuan Griezmann jauh lebih baik dibanding de Jong sebagai bagian dari lini serang dari Barcelona. Ya, kemampuan Griezmann tidak perlu diragukan lagi sebagai seorang forward.
Namun melihat faktanya, selama di Barcelona ia belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Tentu yang diharapkan dari seorang Griezmann adalah dapat mencetak banyak gol dan mampu membantu build up di lini serang yang dimana kemampuan playmaking Griezmann yang juga tidak perlu diragukan lagi. Tetapi sangat disayangkan, selama menjadi warga Camp Nou ia belum bisa memenuhi ekpetasi-ekspetasi tersebut.
Lalu mengapa Luuk de Jong sebagai penggantinya? Nampaknya Ronald Koeman lebih membutuhkan seorang striker ujung tombak dengan kemampuan finishing yang baik untuk menyempurnakan racikan-racikan formasi yang telah disiapkan oleh Koeman. Selain itu, Barcelona memang sudah ada rencana untuk memboyong seorang striker ujung tombak di bursa transfer musim panas ini dan Luuk de Jong menjadi pilihannya.
Faktor finansial
Ya, tentu faktor finansial menjadi salah satu faktor utama mengapa Barcelona meminjamkan Griezmann dengan buy option ke Atletico Madrid. Joan Laporta nampaknya sedang berusaha keras untuk memperbaiki finansial Barcelona yang bobrok akibat dari era kepresidenan Bartomeu.
Salah satu keputusan Laporta untuk memperbaiki kebobrokan tersebut adalah dengan melepas Antoine Griezmann yang dimana gajinya terlampau tinggi dan tentu mempengaruhi finansial Barcelona. Tentu dengan melepas Griezmann, dibutuhkan penggantinya dan diperlukan yang lebih cocok dengan skema formasi racikan Ronald Koeman. Pilihan Barcelona jatuh kepada Luuk de Jong, yang memilik harga transfer cukup murah yaitu 10 juta euro (169 miliar rupiah). Harga transfer yang murah tersebut menjadi faktor mengapa Barcelona memboyong Luuk de Jong.
Orang Belanda