Ketuhanan yang Maha Esa merupakan sila pertama dalam Pancasila. Dengan adanya sila pertama, bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan, setiap orang dapat menyembah Tuhannya sesuai dengan keyakinan masing-masing, segenap rakyat Indonesia mengamalkan dan menjalankan agamanya dengan cara yang berkeadaban, yaitu hormat-menghormati satu sama lain, negara Indonesia adalah satu negara yang ber-Tuhan, negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memelukk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya, ajaran agama harus dilaksanakan dengan penuh toleransi dan berkeadaban, negara harus proaktif menyelenggarakan dialog antarumat beragama.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam sila pertama Pancasila sejatinya sangat indah apabila berhasil diwujudkan di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Yang terjadi selama ini masih banyak aksi-aksi yang menghalangi warga masyarakat tertentu untuk menjalankan peribadatan, membangun rumah ibadah, dan konflik-konflik antarumat beragama maupun umat yang satu agama. Beberapa aksi berdarah dan terorisme pun pernah terjadi di Indonesia. Hal ini membuat perjuangan untuk memahamkan masyarakat tentang sila pertama Pancasila memasuki jalan berliku. Upaya-upaya mensosialisasikan penghayatan keagamaan yang moderat (moderasi beragama) juga belum mampu meredam konflik-konflik akibat perbedaan penafsiran dan penghayatan keaagamaan.
Kerukunan hidup di antara warga masyarakat memang pada akhirnya bukan sesuatu yang terberi secara cuma-cuma, namun sebuah kondisi yang diupayakan bersama warga masyarakat di suatu kawasan. Kehendak dan usaha bersama menjaga kerukunan ini perlu diinisiasi para tokoh masyarakat dan keagamaan serta didukung aparatur terkait. Dialog dan mediasi perlu dikedepankan daripada aksi kekekerasan dan pembakaran. Menjaga kerukunan hidup dan toleransi antarumat beragama di antara warga masyarakat dapat menjadi salah satu pengamalan konkret sila Ketuhanan Yang Maha Esa di tengah-tengah masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H