Selalu dikejar pertanyaan itu sebuah keberuntungan. Ini bukan hal politik tapi benak.
Yang berikut, paling tidak ada enam pertanyaan alami sejati pasca pencoblosan 17 April ditanah ini.
Pertama, mengapa tidak harus menduga kira tentang cara berpikir Prabowo [bukan Jokowi yang jelas banyu sinaring atau crystal clear]?
Kedua, mengapa harus menghindar menginterpretasikannya secara intelektual?
Ketiga, apa salahnya tidak perlu mencari penjelasan dari orang lain?
Ke-empat, tidak bolehkah berusaha menggunakan teknik lain untuk menduga dibalik benaknya?
Kelima dan keenam, masing-masing meretorik-kan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menduga tersebut serta seberapa mampu kita melakukannya?
Adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai Yuan-hsien (1618-1697) yang bersepahaman bersiteguh pentingnya untuk tidak menghidupi tong kosong berbunyi nyaring.
Dengan kata lain, sudah semestinya menegakkan kehening-tenangan bertindak yang tak kenal batas waktu.
Langkah terkenal yang ditindaki itu mengisi benak dengan cara mengosongkannya sehingga tiada dugaan tentang sang tokoh dan tiada sang tokoh dalam benak.
Terciptalah kemudian dalam mengoperasikan enerji penuh ada ketiadaan dalam keheningan benak.