Untuk apa semua ini, Dhuuuh ibu
Cintapun kugadai demimu
Anugrah memang berjibu-jibu
Yang lalu memang terlalu pilu
Ketika Ketulusan tidak kau benar-benar tahu
Kelu sendu yang harus ku terima sebagai keji kalbu
Aku tak peduli waktu itu kau sebut era tatanan baru
berkobarnya jiwa satria ternyata fakta buntu
Tak hendakku berkeluh sendu
Harus kutebus dan hanya terlaksana dalam jibaku
Anak buah jiwapun terlupa, buah hatipun tak sengaja termadu