Lihat ke Halaman Asli

Jangan Dibaca: Ini Tentang Tumbangnya Akun Fb Relawan Jokowi-JK

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14041733161938651794

Sejak pagi ini, relawan pendukung Jokowi-JK tidak punya akun FB lagi karena akun tersebut tiba-tiba lenyap. Semua postingan tidak dapat dilacak, termasuk dari timeline pribadi para anggotanya. Link juga tidak bisa ditelusuri dari notifikasi yang diterima melalui email. Grup terbuka yang beranggotakan hampir satu juta pendukung ini sejauh saya observasi memang paling popular.

Akun ini berisi adorasi terhadap pasangan Jokowi-JK. Pada saat yang sama juga berdiri sebagai di garda terdepan dalam menangkis pelbagai serangan terhadap Jokowi JK. Alih-alih memproduksi kampanye negatif terhadap kubu Prabowo, para anggota grup terbuka ini menghabiskan lebih banyak enerji untuk meng-counter semua kampanye hitam terhadap Jokowi-JK. Selebihnya, grup ini menghasilkan sejumlah kreasi dalam dukungannya terhadap Jokowi-JK, termasuk simbol-simbol grafis sederhana tapi menjadi signifier sangat kuat bagi para pendukung Jokowi-JK.

Kepekaan anggota grup ini terhadap setiap manipulasi berita, penipuan, kampanye hitam dan semua kriminalitas yang dilakukan oleh para pendukung rival Jokowi pun sangat mengagumkan. Penipuan dengan tingkat kecanggihan tinggi dalam kasus hasil survey Gallup di CNN pun dengan sangat cepat dapat terungkap dan disebarluaskan. Sensitivitas terhadap hal-hal yang tak wajar ini bahkan melebihi profesionalisme sebuah stasiun televisi besar – TV-One – yang menggunakan data palsu tersebut sebagai sumber berita. Ini pasti kesalahan jurnalistik yang sangat memalukan.

Grup ini juga dengan kritis mencermati setiap blunder yang terjadi di kubu yang muncul di kubu Prabowo. Postingan itu lebih dimaksudkan untuk mengingatkan diri sendiri agar tak berbuat hal-hal tolol yang memalukan. Lihat blunder inspirasi fasisme yang diciptakan Ahmad Dhani, misalnya saja. Reaksi-reaksi awal terhadap blunder ini sangat dingin, dan baru berubah menjadi panas ketika provokasi dari bukan-pendukung-Jokowi mulai bertebaran.

Mengikuti yang dikatakan oleh Jokowi bahwa pesta demokrasi ini adalah sebuah kegembiraan, maka mendukung Jokowi-JK melalui akun FB ini juga ekspresi kegembiraan. Pembentukannya pun sangat spontan, sukarela, tidak sistematik. Tidak terbayang gagasan membentuk pasukan cyber untuk menghancurkan aku miliki pendukung Prabowo. Sepenuhnya defensif: mempertahankan kegembiraan dalam mendukung Jokowi-JK.

Sekarang, grup ini sudah tak ada lagi. Dan sekali lagi benarlah yang dikatakan oleh Mahfud M.D. bahwa orang-orang baik itu senantiasa mudah dikalahkan oleh orang-orang jahat yang mengorganisir dirinya. Kita bisa lebih jauh menambahkan lagi: kebaikan itu senantiasa lahir secara spontan; kejahatan itu harus diorganisir dan disistematisasi. Semoga ini tidak mengarahkan ingatan kita pada penghilangan paksa aktivitis pro-demokrasi pada 1998 silam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline