Lihat ke Halaman Asli

Anton 99

TERVERIFIKASI

Lecturer at the University of Garut

Asumsi Dasar Konseling Klinikal

Diperbarui: 28 Januari 2022   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: www.pexels.com

Mungkin kita pernah mendengar dengan apa yang biasa disebut dengan konseling atau konselor?

Ya, konseling merupakan suatu upaya untuk meningkatkan pengembangan diri bagi individu yang membutuhkan bantuan dalam pengembangan dirinya itu.

Proses konseling berlangsung dilandasi oleh beberapa asumsi dasar tentang pola hubungan antara konselor dengan klien dan bagaimana keterlibatan serta peranan mereka di dalamnya.

Hubungan konseling Klinikal dilandasi oleh beberapa asumsi yang mendasarinya, yaitu :

1. Walaupun konseling itu bertujuan untuk membantu klien mencapai tingkat perkembangan yang optimal, tetapi kehidupan sosial individu dengan segala hambatan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan tidaklah di abaikan.

2. Konseling tidak hanya menghargai keunikan atau kekhasan individu, tetapi juga mengakui akan adanya ketergantungan individu yang satu terhadap individu yang lainnya.

Karena individu itu akan bermakna, apabila ada kaitannya dengan individu lainnya.

3. Menganggap kesukarelaan dari individu untuk menerima konseling adalah penting.

Akan tetapi, keterbatasan untuk menerima konseling secara sukarela pada individu tetap dan selalu ada, karena konselor memiliki memiliki tanggung jawab untuk mendorong klien yang memerlukan dan bahkan yang dianggap perlu memperoleh konseling.

4. Konseling sangat dibutuhkan oleh klien saat menghadapi suatu masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh dirinya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline