Lihat ke Halaman Asli

Anton 99

TERVERIFIKASI

Lecturer at the University of Garut

Hari Santri 2021, Tumbuhkan Semangat Masyarakat 5.0

Diperbarui: 25 Oktober 2021   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Santri Arafah Cendekia Garut, bertekad menjadi pelopor masyarakat 5.0 (dokpri)

Perkembangan teknologi secara global semakin pesat, tumbuh dan berkembang tak terhindarkan dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

Fenomena ini menunjukan suatu keberhasilan manusia dalam menciptakan dan mengembangkan teknologi yang diarahkan untuk memenuhi semua kebutuhan hidup umat manusia di dunia.

Tiada lain sebagai bentuk semangat untuk membuat hidup manusia agar semakin mudah, enak, nyaman dan sejahtera dalam segala hal menyangkut kehidupan ini.

Akan tetapi, apakah sudah siap masyarakat untuk hidup berdampingan dengan beragam teknologi yang telah disediakan? Lantas mampukah masyarakat memanfaatkan teknologi yang ada di era society 5.0?

Tentu, pertanyaan itu menjadi suatu tantangan baru yang menarik bagi masyarakat yang hidup di masa sekarang dengan munculnya beragam media teknologi, telah menyebabkan mereka semua harus lebih banyak belajar, berkembang dan tidak merasa asing dengan teknologi yang hadir di tengah-tengah masyarakat.

Masa revolusi industri 4.0, masyarakat di hadapkan untuk mampu mengakses teknologi. Sedangkan hidup di masa society 5.0 masyarakat dituntut agar mampu hidup berdampingan, menggunakan, dan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik dan benar.

Era society 5.0 telah menjadi sebuah tantangan pula bagi santri dan pondok pesantren di Indonesia, karena hidup pada zaman sekarang mengharuskan mampu hidup berdampingan dan menggunakan media teknologi seiring perkembangan jaman saat ini.

Dengan tema Santri siaga jiwa dan raga pada semboyan memperingati hari santri nasional memberikan inspirasi untuk tetap menjaga keutuhan bangsa dan negara melalui sejarah kemerdekaan bangsa yang perjuangannya tidak terlepas dari peran aktif para santri, ulama dan pondok pesantren sehingga terciptanya sebuah kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. 

Selain itu, mengingatkan pula akan perkembangan teknologi yang semakin tumbuh pesat dan terus berkembang tanpa dapat dielakan telah mengharuskan santri-santri mampu menggunakan teknologi masa kini. 

Penerapan kurikulum pendidikan pondok pesantren masa kini, menekankan para santrinya untuk memiliki tauhid yang kuat, akhlak mulia, jiwa raga yang kuat, memelihara tradisi wali songo, keahlian entrepreneur (wira usaha) dan kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi secara baik dan benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline