Lihat ke Halaman Asli

Anton 99

TERVERIFIKASI

Lecturer at the University of Garut

Etika Menyampaikan Pendapat agar Dihargai oleh Orang Lain

Diperbarui: 19 Oktober 2021   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diskusi menyampaikan pendapat | Sumber: shutterstock

Di saat seseorang bersiteguh pada pendapatnya sendiri, apalagi jika dia juga bersikeras seakan-akan pendapatnya yang paling benar, biasanya seringkali menimbulkan masalah, konflik dan perdebatan yang meluas.

Kami teringat akan perkataan seorang teman yang cerdas pada suatu hari, ketika itu dia mampu berdialog dan menguraikan pendapatnya dengan tenang dan sangat teratur sekali.

Meskipun kami sangat puas dengan kebenaran pendapatnya dan mengakui kehandalannya dalam berbicara, tidak lama kemudian dia segera mengatakan bahwa ucapannya itu belum tentu semuanya benar.

Memang, sebenarnya sebuah pendapat hanyalah ide yang tidak memiliki arti sama sekali, sampai dengan adanya bukti-bukti nyata yang sempurna yang menunjukan kebenaran dari suatu pendapat itu.

Untuk itu, hendaknya pembicaraan harus akurat dengan disertai data yang cukup. Misalnya jika ingin mengatakan adanya sesuatu yang tidak beres dan dianggap salah, pendapat itu harus didukung pula oleh bukti-bukti yang menunjukan bahwa hal tersebut memang benar-benar salah.

Karena, biasanya pendapat yang bersifat pribadi yang tidak didukung oleh fakta dan data, malah dapat mendatangkan suatu bencana di manapun berada, karena orang mungkin saja tidak dapat menerima begitu saja pembicaraan yang tidak tepat dengan tanpa adanya bukti yang konkrit.

Apabila Anda ingin dapat dipercaya dan dihargai, maka haruslah mempelajari bagaimana menguatkan pendapat dengan data-data yang akurat, juga harus mengetahui bagaimana cara agar pembicaraan Anda dihadapan orang lain lebih berpengaruh.

Harus selalu diingat, jika tidak dapat menguatkan pendapat Anda dengan data-data yang akurat, dipastikan Anda tidak akan dapat menguasai apa yang dibicarakan.

Sepantasnya seseorang yang akan menjadi pembicara, dapat menghindari kondisi seperti itu dengan melalui riset dan analisa atas tema-tema yang ingin dibahas dihadapan orang lain maupun pembicaraan yang ingin dibicarakan itu.

Misalnya, Anda bisa membekali diri dengan informasi-informasi yang benar dengan di ukung pula angka-angka, data-data, dan faktor-faktor pendukung yang dapat menguatkan pendapat Anda sebelum menyampaikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline