Saya teringat dengan kata-kata "Orang dikenal karena karyanya". Kita dikenal dengan apa yang kita hasilkan. Bahkan teman saya bisa kuliah sampai ke Negara Belanda karena karya yang dia buat. Salah satu penilaian dari peringkat Universitas terbaik adalah juga dari karya yang berhasil dibuat dan di publikasikan.
Saya bisa menggandeng Relawan Pendidikan dari Mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya, juga karena karya. Karya konsep membangun karakter anak, SKA_IC namanya yang disana ada sebuah tahapan dalam proses pendidikannya. Proses itu ialah proses pengenalan, praktek, pembiasaan, pembudayaan, dan Internalisasi.
Dalam ajang pangeran dan putri lingkungan hidup yang diprakarsai oleh@tunashijauid itu juga salah satunya harus menghasilkan sebuah karya. Karya yang berhubungan dengan kepedulian lingkungan. Anak-anak SD Labschool UNESA 2 kami didik mereka juga untuk menghasilkan karya yang siap memberikan kontribusi bagi semuanya.
Walau usia mereka masih belia, mereka mampu menghasilkan karya. Karya yang luar biasa. Seperti karya Evanz, Rahasia dibalik bung tiga dunia "teratai" mengapa disebut bunga tiga dunia, karena bunga ini hidup di tiga dunia, akar di tanah, daun dipermukaan air, bunga menyembul di udara. Karya Aisyah, Manfaat dibalik sang ratu bunga yaitu bunga sepatu. Karya Sakka, Mangkokan sang penyelamat tubuh, karena banyak manfaatnya tanaman ini bagi tubuh.
Rahel, Manfaat si liar dari aliran sungai. Siapakah dia?!?... dia adalah eceng gondok. Rastiti, Karyanya adalah Komposting Ting. Kompos ini bukan sembarang kompos tetapi ia kompos yang mampu mencegah stunting. Stunting ialah gangguan pertumbuhan pada anak yang tidak sesuai dengan umurnya. Bagaimana bisa? Kepoin mereka....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H