Lihat ke Halaman Asli

Kemiskinan di Daerah, Problematika dan Solusinya (part 3)

Diperbarui: 4 Mei 2024   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

  •      
    By Dr. dr. Apt. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Sp.GK

    Ketahanan Pangan Pada Rumah Tangga Miskin

    Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan hidup. Oleh karena itu, kondisi ketahanan pangan terutama di wilayah kategori sulit dan miskin menjadi hal yang serius untuk diperhatikan, sebab menyangkut dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

    Kondisi ketahanan pangan Indonesia sudah bermasalah dalam keterjangkauan pangan, ketersediaan pangan, dan harga pangan. Kondisi ini berpengaruh terhadap indikator ketahanan pangan, berupa ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan, dan stabilitas harga pangan.

    Ketersediaan pangan yang tidak memadai, mengandung arti bahwa secara rata-rata, pangan tidak tersedia dalan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. konsumsi pangan tidak memadai akan menyebabkan tidak terpenuhinya asupan gizi individu sesuai yang dianjurkan.

    Keadaan ini mengacu pada fakta, bahwa masih banyak masyarakat yang mengalami kelaparan karena ketidakadaan sumber daya untuk memproduksi pangan atau ketidakmampuan untuk membeli pangan sesuai kebutuhan.

    Ketahanan pangan merupakan isu pokok dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat, karena akan menentukan kestabilan ekonomi, sosial dan politik dalam suatu negara.

    Ketahanan pangan merupakan situasi di mana semua rumah tangga mempunyai akses, baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya dan di mana rumah tangga tidak berisiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut. Hal tersebut, berarti konsep ketahanan pangan mencakup ketersediaan yang memadai, stabilitas, dan akses terhadap pangan-pangan utama.

    Ketersediaan pangan yang memadai mengandung arti, bahwa secara rata-rata, pangan tersedia dalam jumlah yang mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Stabilitas merujuk pada kemungkinan, bahwa pada situasi sesulit apa pun, konsumsi pangan tidak akan jatuh di bawah kebutuhan gizi individu yang dianjurkan. Sedangkan akses, mengacu pada fakta bahwa masih banyak masyarakat yang mengalami kelaparan karena ketidakadaan sumber daya untuk memproduksi pangan atau ketidakmampuan masyarakat untuk membeli pangan sesuai kebutuhan.

    Ketahanan pangan keluarga adalah kemampuan keluarga dan seluruh anggotanya setiap saat, untuk mendapatkan pangan yang cukup guna aktivitas dan kehidupan yang sehat.

    Ketahanan pangan mencakup pencapaian minimum pada ketersediaan nutrisi yang cukup, memadai dan pangan yang aman, serta adanya jaminan untuk memperoleh pangan yang layak dalam lingkungan sosial dan dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat, atau tanpa harus mengais sisa-sisa makanan dalam sampah, mencuri, ataupun dengan cara lain yang tidak pantas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline