Lihat ke Halaman Asli

Mewaspadai Penuaan Dini

Diperbarui: 18 Februari 2024   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh: DR. Dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, FIHFAC, CAHR, CELM, COCM.

Menjadi tua itu pasti. Namun sejujurnya, tak ada satu orang pun yang ingin terlihat tua. Semua orang berusaha menjaga penampilannya agar tetap bugar dan awet muda. Segala cara dilakukan mulai dari menjaga pola makan, olahraga secara rutin sampai dengan melakukan perawatan khusus.

Perubahan lingkungan yang terjadi secara global, polusi udara yang meningkat, serta menipisnya lapisan ozon yang menyebabkan radiasi sinar matahari yang langsung mengena pada kulit manusia, diduga merupakan penyebab terjadi percepatan degenerasi sel yang pada gilirannya akan terjadinya penuaan dini. 

Penyebab penuaan dini meliputi faktor keturunan, kejiwaan, kesehatan dan daya tahan tubuh. Selain hal tersebut, penuaan dini juga dipicu oleh adanya perubahan hormonal dan tingkat stres yang dialami seseorang. Pengaruh paparan sinar matahari, radikal bebas, merokok, mengkonsumsi minuman alkohol berlebihan, pola makan yang buruk dan posisi tidur.

Proses penuaan menyangkut penurunan fungsi organ-organ dalam termasuk paru dan jantung. Bertambah umur berarti benambah lama pula masa kerja paru, jantung, dan pembuluh-pembuluh darahnya. Hal ini menyebabkan kekakuan dan elastisitas menjadi menurun terlebih bagi para perokok atau para pekerja tempat-tempat yang udaranya terkena polusi akan terjadi pembengkakan paru (emphysema).

 

Mendeteksi Sejauh Mana Proses Penuaan Dini Telah Terjadi

Untuk mendeteksi faktor-faktor yang berperan dalam proses penuaan dini agar dapat merancang terapi anti-aging yang sesuai dan mengevaluasi respon terapi yang diberikan, dilakukan pemeriksaan laboratorium, yaitu:

1. Pemeriksaan Status Antioksidan

Walaupun tubuh dilengkapi dengan sistem antioksidan yang berfungsi untuk menangkal serangan radikal bebas, namun bila radikal bebas yang terbentuk jumlahnya berlebihan, tidak seimbang dengan kemampuan sistem antioksidan tubuh, maka diperlukan suplai dari luar. 

Ada antioksidan yang diproduksi oleh tubuh, yang disebut sebagai antioksidan endogen, misalnya gluthation peroxidase (GPx), superoxidase dismutase (SOD), dan katalase. Sedangkan antioksidan dari luar tubuh (antioksidan eksogen), misalnya vitamin C, vitamin E dan beta karoten. Untuk mengetahui status antioksidan tubuh dapat dilakukan pemeriksaan SOD, GPx dan status antioksidan total (SAT).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline