Oleh : DR. Dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, FIHFAC, CAHR, CELM, COCM
Perkembangan penelitian membuktikan bahwa meski tidak mengandung zat gizi, serat mempunyai fungsi yang tidaK tergantikan oleh zat lainnya dalam memicu terjadinya kondisi fisiologis dan metabolik yang dapat memberikan perlindungan pada kesehatan saluran pencernaan, khususnya usus halus dan usus besar.
Di dalam konteks serat makanan, Fruktosa Oligosakharida (FOS) merupakan salah satu serat makanan yang dapat diperoleh secara sintetik maupun dapat diisolasi dari tanaman. Serat makanan yang berasal dari sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan merupakan subtansi yang tidak saja memperbaiki flora usus melalui pertumbuhan bakteri Lactobacillus, tetapi juga memberi dampak positif pada unsur kesehatan lainnya seperti pencegahan penyakit-penyakit degeneratif (misalnya coronary heart disease, kanker kolon, dan diabetes).
Diketahui bahwa saluran cerna manusia, khususnya usus besar, dihuni oleh lebih dari 500 spesies bakteri yang jumlahnya mencapai trilyunan. Berbagai jenis bakteri tersebut tak bisa dihindari keberadaannya karena tempat hidup manusia memang tak steril. Ada kuman yang "baik" seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus. Ada pula kuman penyebab penyakit misalnya Escherichia colli, Clostridium dan Staphylococcus.
Masalah timbul apabila bakteri "jahat" atau bakteri patogen jumlahnya berlebihan, misalnya bakteri Escherichia colli yang dapat menyebabkan diare. Para peneliti menyatakan betapa pentingnya peranan mikroflora atau bakteri "baik" di saluran pencemaan bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah bakteri asam laktat yang berperan positif membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Peranan Probiotik Bagi Kesehatan
Probiotik merupakan kuman "baik" yang bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu akan memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. Prebiotik merupakan bahan yang bila dikonsumsi akan merangsang pertumbuhan kuman probiotik. Berarti dengan memberikan probiotik akan menambahkan kuman "baik" ke dalam saluran cerna, sedangkan memberikan prebiotik berarti memberikan "makanan" untuk kuman probiotik yang telah ada dalam saluran cerna.
Bakteri probiotik yang sudah melalui uji klinis di antaranya adalah Lactobacillus casei, yang terdapat dalam Yakult. Bakteri probiotik yang hidup dalam saluran pencernaan setelah dikonsumsi membantu mengatasi intoleransi terhadap laktosa, mencegah diare, sembelit, kanker, hipertensi, menurunkan kolestrol, menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan setelah pengobatan antibiotik, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Probiotik dapat merangsang fungsi antibodi dalam sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mampu mengu-rangi bahaya penyerapan bahan kimia yang bersifat karsinogen sehingga tak bisa tumbuh dalam usus, mencegah kerusakan DNA pada sel tertentu, menghasilkan komponen yang meng-hambat pertumbuhan sel tumor, merangsang sistem kekebalan untuk lebih tahan terhadap pembelahan sel kanker. Bakteri asam laktat dan Bifidobacteria secara alami terdapat dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.
Bahan makanan yang mengandung prebiotik dapat memperbaiki sistem pencernaan. Di dalam usus besar, bahan prebiotik akan difermentasi oleh bakteri, terutama Bifidobacteria dan Lactobacillus dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang oleh tubuh dapat digunakan sebagai sumber energi. Sumber prebiotik alami adalah air susu ibu (ASI) dalam bentuk oligosakarida yang terkandung dalam kolostrum, yaitu oligosakarida N-acetyl glucosamine yang mendukung pertumbuhan bakteri Bifidobacteria.