Oleh : DR. dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK FIHFAC, CAHR, CELM, COCM
Masa depan yang sehat dan cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan. Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik dan bahagia jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.... Salah satu tips kesehatan untuk hidup bahagia setiap hari adalah menstimulasi pelepasan hormon kebahagiaan di tubuh kita.
Tekanan dan stres yang banyak dialami akibat pekerjaan maupun tuntutan faktor lainnya seringkali dialami banyak orang. Pemulihan stres yang dilakukan orang pun berbeda-beda tergantung dengan cara paling nyaman yang sesuai untuk dirinya. Ada yang meredakan stres dengan cara belanja, melakukan hal-hal ekstrem hingga makan. Pada saat stres orang-orang akan cenderung memilih makanan yang manis, pedas atau berlemak tinggi.
Di dalam otak, terdapat 4 hormon yang membuat bahagia. Keempatnya berfungsi menjaga kestabilan emosi seseorang. Jika kamu Ingin kesehatan emosi sehari-hari tetap terjaga, caranya adalah memberi stimulasi agar tubuh mengeluarkan hormon-hormon tersebut. Hormon Bahagia tersebut antara lain;
1. Dopamin
Hormon yang bikin bahagia pertama kita bedah adalah dopamin. Hormon dopamin dikenal dengan hormon "cinta dan gairah". Hormon yang diproduksi di hipotalamus, kelenjar yang mengontrol hormon di otak, ini membuat seseorang merasa puas dan senang. Tubuh akan memproduksi dopamin dalam kondisi tertentu.
2. Serotonin
Serotonin dikenal sebagai hormon yang dapat membuat perasaan menjadi stabil dan bahagia. Selain itu, serotonin juga berfungsi untuk komunikasi antarsel di dalam otak. Serotonin dapat memperbaiki suasana hati. Sebaliknya, kekurangan serotonin bisa membuat suasana hati menjadi buruk.
Jika kondisi itu terjadi dalam jangka panjang, seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan mental. Karena itu, kamu perlu memastikan tubuh memproduksinya dalam jumlah tepat.
3. Oksitosin
Hormon oksitosin adalah senyawa kimia yang berkaitan dengan perasaan cinta, dan kasih sayang. Hormon ini punya peran memengaruhi emosi dalam interaksi sosial seseorang dengan orang lainnya. Itu sebabnya, hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon cinta.