Lihat ke Halaman Asli

Istana Langit

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di tepi dipan lusuh
seorang lelaki membasuh lelah
beban kehidupan takdir kelahiran

bertengger sejuta angan
mencengkram awan
: yang mulai pudar

tempuh
likaliku

batubatu
terdiam

pintupintu
terkatup

letih, bisik lirih
menengadah
pasrah
....

O, Kekasih
kapan Engkau datang?
bawa ke istana Langit-Mu

anto hp
maret, 2010
bali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline