Lihat ke Halaman Asli

Abdurahman Hoda

Pria keturunan Bacan dan Gorontalo, lahir dan berdomosili di Ternate

Gadis Kecil yang Malang

Diperbarui: 25 Juli 2020   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stockvault.net

"Pa, jangan papa"

"Aku anakmu pa!"

" Aduh pa, sakit pa, aku takut"

Ungkapan di atas, mugkin saja keluar dari mulut gadis kecil korban perkosaan seorang ayah bejat. Rintihan sedih bercampur rasa takut bisa saja membungkam mulutnya.

Kekarnya tubuh dan kuatnya cengkraman yang sudah dirasuki iblis menjadikan laku sang ayah semakin bringas. Rasa belas kasih sirna ditelan nafsu syahwatnya. Rintihan pilu sang anak tak terdengar ditelinga sang ayah, karena diselimuti oleh rayuan maut syaitan dan iblis dari berbagai penjuru. Gadis kecil yang malang itupun pasrah.

Sudah pasti, deraian air matanya akan terus mengalir dengan kepedihan yang teramat dalam. Kenikmatan sesaat yang diperoleh sang ayah, membawa petaka berkepanjangan untuk gadis kecil ini. Trauma sepanjang hidupnya. Buram masa depannya.

Hancur,- luluh berkeping-keping, keceriaan yang seyogyanya dimiliki  seorang anak untuk tumbuh dan berkembang bersama keluarganya.

Keprihatinan yang sangat dalam terhadap anak-anak korban pelecehan dan kekerasan seksual, ijinkanlah saya mengekspresikan dalam sebuah puisi agar semua kita dapat terpanggil untuk bersama-sama menghentikan KEKERASAN TERHADAP ANAK.

GADIS KECIL YANG MALANG

Di sudut ruang gadis kecil menyendiri

Tatapannya nanar,-hampa dan tak berarti

Keceriaan sirna ditelan predator tak bernurani

Luka hati membekas sampai mati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline