Indonesia menjadi salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbanyak dunia . Laporan Kependudukan PBB menyebutkan Indonesia berada dalam urutan ke empat dengan 256 juta jiwa (Tumoutou,2017). Besarnya jumlah penduduk tentunya mempengaruhi kondisi Lingkungan yang ada di Indonesia, Kepadatan penduduk yang semakin meningkat terutama di perkotaan mempengaruhi kualitas suatu wilayah terutama timbulnya sampah dan polusi akibat dari aktivitasnya. Hal ini karena dalam gaya hidup mereka tidak memperhatikan dampak lingkungan yang kemudian membahayakan kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan itu sendiri.
Pada dasarnya kehidupan manusia sangat dekat dalam kaitannya dengan lingkungan, Karena setiap hari manusia bertemu dan berinteraksi dengan alam yang ada disekitar dan secara tidak langsung kehidupan manusia itu sangat bergantung dengan ekosistem sehingga manusia di dorong untuk mencintai, melestarikan serta bertanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidupdan dalam hal ini tentunya kondisi lingkungan dalam permukiman yang sehat merupakan harapan semua orang untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera di masa sekarang dan masa yang akan datang . Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat dan Indonesia diprediksi akan menjadi penghasil sampah plastik terbesar kedua diantara 129 Negara di Dunia (Jambeck et al., 2015). Sampah dapat diklasifikasikan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah plastik termasuk sampah anorganik yang sulit terurai dan memerlukan tempat pembuangan dan dikelola secara khusus, faktanya komposisi sampah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia menghasilkan sampah organik, sebesar 60-70% dan sampah anorganik sebesar 30-40%, Kemudian dari sampah non organik sebagian sampah sekitar 14% didominasi dengan sampah plastik , dalam hal ini jenis sampah plastik yang termasuk adalah jenis kantong plastik atau kantong plastik .
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyatakan bahwa 100% plastik diproduks toko atau Anggota Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (APINDO) yang diproduksi dalam satu tahun dapat mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Sehingga Dan pada saat ini masalah sampah yang ada di Indonesia masih menjadi masalah yang belum terpecahkan, Pada saat yang sama ketika populasi tumbuh jumlah sampah juga meningkat yang disebabkan oleh perbuatan manusia dan dalam hal ini sampah plastik merupakan masalah utama yang ada di Indonesia , Menurut penelitian University of Georgia, terdapat sekitar 322 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut sekitar Indonesia setiap tahunnya. Sehingga sampah plastik telah menjadi masalah lingkungan di beberapa tahun terakhir ini dan menarik inisiasi tindakan sektoral pada bagian kontrol dan perawatan, pemerintah, politisi, serta masyarakat merasakan keprihatinan ini (Permana, Rizal, & Hasan ).
Permasalahan Sampah plastik yang semakin banyak tentunya akan berakhir di Lingkungan dan dapat mencemari lingkungan, Karena plastik secara alami terurai di tanah yang dalam jangka waktu lebih dari 20 tahun bahkan bisa sampai 100 tahun sehingga dalam hal ini kualitas lingkungan hidup akan menurun dari akibat adanya sampah . Degradasi Lingkungan dalam hal ini menjadi faktor utama untuk menjadi tumpuan dalam manusia untuk dapat memperhatikan kelestarian lingkungan . Sebagai contoh misalnya dalam hal pencemaraan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas masyarakat sehari-hari , karena setiap orang minimal pasti memiliki satu kantong plastik per hari, jika dikalikan dengan jumlah orang sampah akan semakin menumpuk, bertambahnya sampah plastik mengakibatkan kerja petugas kebersihan yang berlebihan, selain minimnya tenaga kerja dan alat yang tidak memadai sampah plastik juga sulit didaur ulang , sehingga dalam hal ini bukan hanya pemerintah yang berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup ini melainkan peran serta masyarakat serta penduduk bumi yang mau mempertahankan bumi untuk tetap lestari .
Dampak yang dapat ditimbukkan dari pengunaan sampah plastik terhadap lingkungan tentulah sangat serius seperti tercemarnya tanah dan air tanah , bukan hanya itu sampah plastik juga dapat mengancam organisme bawah tanah dan membunuh hewan seperti cacing , plastik juga dapat mengganggu jalur air yang masuk serta meresap ke dalam tanah, sehingga dalam hal ini tanah yang tadinya memiliki tingkat kesuburan tinggi bahkan membuat kesuburan tanah menjadi menurun karena plastik yang menghalangi sirkulasi udara untuk masuk ke dalam tanah dan ruang interaksi hewan yang ada di bawah tanah yang berfungsi untuk menyuburkan tanah dan tentunya sampah plastik ini dapat menurunkan kualitas lingkungan dan menyebabkan degradasi lingkungan .
Dalam upaya pencegahan penurunan kualitas lingkungan hidup terdiri dari tindakan pencegahan dan pengendalian. Sampah plastik harus dikelola dengan baik sekecil mungkin agar tidak menjadi hal yang merugikan serta membahayakan kesehatan masyarakat dan menjaga lingkungan agar tetap asri. Pembuangan sampah plastik meliputi pengumpulan serta pengangkutan sampah, dimana pada tahap ini menjadi tanggung jawab setiap orang baik yang berasal dari rumah maupun industri yang menghasilkan sampah plastik, Mereka harus memiliki tempat pembuangan khusus untuk pengumpulan sampah plastik dan diangkut ke tempat pembuangan sampah (TPS) yang nantinya akan di buang ke tempat penampungan akhir(TPA). Pada tahap selanjutnya dapat dilakukan pemusnahan atau pengelolaan sampah plastik sedemikian rupa sehingga sampah ini tidak membahayakan lingkungan , cara yang bisa dilakukan adalah dengan menimbun sampah plastik kedalam tanah , penghancuran sampah juga dapat dilakukan untuk menjadi salah satu solusi, sampah plastikyang berasal dari tempat penampungan bisa dihancurkan menjadi bagian-bagian kecil yang dilumatkan agar dapat dikelola lebih mudah .
Di lingkungan setempat misalnya dengan mengurangi jumlah sampah plastik yang dihasilkan dengan menggunakan sistem 3R (Reuse) penggunaan kembali barang-barang yang berasal dari plastik, (Reduce) pengurangan penggunaan atau pembelian produk yang terbuat dari plastik dan (Recycle) juga mendaur ulang produk. Masyarakat dalam membantu kelestarian lingkungan hidup tentu saja memilik peran penting dalam pelaksaanaan sistem 3R yang bisa dilakukan, pada sistem penggunaan kembali masyarakat bisa menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan sehari-hari. Pada tahap selanjutnya masyarakat dapat melakukan Pengurangan penggunaan atau pembelian barang yang terbuat dari plastik dengan cara menggunakan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dalam penggunannya, karena sekarang banyak sekali produksi barang yang lebih baik digunakana daripada menggunakan produk plastik, contohnya seperti penggunaan kantong plastik yang bisa diganti dengan kantong yang lebih ramah lingkungan. Kemudian pada pelaksaanaan sistem mendaur ulang Beberapa penelitian yang banyak dilakukan dalam hal ini adalah menggunakan konsep Recycle. Beberapa penelitian yang terlah dilakukan termasuk daur ulang produk item yang berguna juga dikonversi limbah plastik untuk bahan bakar minyak, kemudian juga digunakan untuk membuat karbon aktif beberapa parameter limbah cair. Daur ulang sendiri merupakan proses transformasi mengembalikan barang yang dianggap usang dengan memulihkan nilai ekonomis melalui proses fisika atau kimia atau dengan proses keduanya sehingga dalam hal ini produk dapat kembali digunakan atau diperjualbelikan. Serta pemanfaatan kembali sampah juga dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat jika dikelola dengan benar, sehingga sampah plastik yang tadinya tidak bermanfaat bisa menjadi bahan yang bermanfaat .
Sampah plastik dengan cirinya sebagai sampah non-organik yang cenderung sulit terurai , memiliki zat beracun, dan dapat mencemari lingkungan menjadi masalah besar yang dlaam menjamin keberlanjutan ekologis dan membahayakan, sehingga perlu upaya besar untuk mengelola sampah plastik untuk lingkungan . Maka dari itu masyarakat harus berperan aktif dalam upaya pengendalian penggunaan sampah plastik dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mengurangi efek dari degradasi lingkungan, beberapa hal kecil maupun besar yang dilakukan setiap orang dalam menggunakan sampah plastik dapat berpengaruh besar untuk bumi yang kita tinggali. Hal ini dapat dilihat dari kesadaran settiap elemen masyarakat untuk melakukan pencegahan-pencegahan dengan pemilahan sampah plastik, mengurangi penggunaan sampah plastik dan dalam proses pembuatan produk daur ulang dari sampah plastik dengan berbagai usaha mendaur ulang sampah plastik yang telah dilakukan maka volume timbulan sampah plastik dilingkungan dapat berkurang .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H