Lihat ke Halaman Asli

RUDANGTA ARIANTI

Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Kecerdasan: Genetis atau Hasil Pendidikan?

Diperbarui: 11 Oktober 2020   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kecerdasan anak, sejak dulu hingga saat ini, selalu menjadi bahan untuk dibicarakan oleh orang tua dan guru. Mengapa demikian? Banyak contoh orang yang dianggap memiliki kecerdasan tinggi, yang terkenal, bahkan setelah yang bersangkutan meninggal dunia. Siapa saja mereka? Kita mengenal Albert Einstein, Mozart, Thomas Alfa Edison, dan banyak lagi yang lainnya.

Rasanya bangga kalau anak atau murid kita dapat menunjukkan prestasi seperti tokoh-tokoh tersebut. Efeknya, banyak orang tua dan guru yang berupaya keras mendorong anak atau muridnya untuk belajar lebih keras. 

Prestasi menjadi papan target yang menjadi incaran yang ditetapkan bagi anak atau murid. Pemikiran bahwa prestasi erat kaitannya dengan kecerdasan menjadi sulit untuk dipisahkan, walaupun pada kenyataannya, hal ini tidak selalu sejalan.

Untuk mencapai target tersebut, tak jarang orang tua tergiur dengan berbagai promosi yang mengklaim bahwa produk mereka akan dapat meningkatkan kecerdasan anak. Pertanyaannya:

Apakah kecerdasan itu semata-mata karena faktor genetis, yang dibawa sejak lahir, ataukah merupakan sesuatu dapat ditingkatkan melalui asupan gizi, proses pengasuhan, pendidikan di sekolah, dan pelatihan-pelatihan?

Dalam buku-buku psikologi, dapat ditemukan istilah nature and nurture. Sebuah konsep yang membantah bahwa manusia itu terlahir seperti kertas putih. 

Konsep nature and nurture menjelaskan bahwa manusia itu dibentuk oleh dua hal, yaitu oleh faktor yang dibawa secara genetis, dan yang diperoleh melalui faktor lingkungan, seperti pengasuhan dan pendidikan. Apakah dengan demikian berarti kecerdasan itu diperoleh sejak lahir dan kemudian juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan? Mari kita kupas satu per satu.

Nature
Apa sebetulnya yang diperoleh ketika seseorang dilahirkan, yang berkaitan dengan kecerdasan? Jawabannya, ia memperoleh gen yang berasal dari leluhurnya. Gen ini yang menentukan kondisi otak, termasuk hormon dan neurotransmitter lainnya.

Apa efeknya? Efeknya, ada bayi-bayi yang menjadi lebih sensitif untuk mempelajari informasi baru dibandingkan bayi-bayi lainnya. Contoh yang biasa ditemukan sehari-hari adalah, bayi yang dilahirkan dalam keluarga yang mencintai seni, biasanya akan menunjukkan perhatian pada seni, dan kemudian akan lebih cepat menguasainya. Kondisi otak yang peka terhadap stimulus seni, menjadi bagian dari bayi-bayi tersebut karena faktor genetis.

Hal yang sama juga berlaku untuk stimulus lainnya, bukan hanya seni. Ini juga berlaku untuk matematika, bahasa, dan lain sebagainya. Konsep multiple intelligence dari Howard Gardner, dapat menjadi salah satu alternatif bacaan bagi yang berminat untuk mengetahui tentang hal ini lebih lanjut.

Lalu bagaimana dengan nurture?

Nurture 
Konsep nurture mengacu pada faktor lingkungan, dalam hal ini bisa berupa asupan gizi pada masa kehamilan dan di masa lima tahun pertama kehidupan seseorang, juga faktor kesempatan untuk mengalami stimulasi yang merangsang perkembangan kemampuannya dalam hal tertentu. Bagaimana contohnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline