ABSTRAK
Pulau Bali menjadi tempat pariwisata populer berkat keberagaman adat istiadat penduduknya yang masih sangat kental. Calon Arang yang lebih dikenal pertunjukan Leak menjadi daya tarik pengunjung di pulau Dewata. Pertunjukan ini ditampilkan pada malam hari, membuat salah satu aktivitas wisata yang menyenangkan bagi pengunjung. Menurut kepercayaan orang Bali, Leak Bali merupakan makhluk yang terbentuk karna memperlajari ilmu tertentu. Sedangkan menurut mitologi Bali, Leak adalah sebuah ilmu yang bernama Aji Pengeleakan yang dapat mengubah wujud pengamal menjadi berbagai bentuk seperti sosok rangda (ratu para leak), bade (tempat mayat atau tulang manusia saat ngaben), hewan, dan juga sinar yang memiliki tingkatan sakti. Leak berwujud menyeramkan dengan postur tubuh yang tinggi dan berbulu, mata besar, bergigi taring, serta lidah panjang yang menjulur panjang kedepan.
PENDAHULUAN
Cerita Leak sudah melegenda sejak abad ke-11 tepatnya ketika Raja Airlangga di Jawa Timur. Cikal bakal yang dipercayai lahirnya Leak sebagai makhluk mitologi bali yang memiliki penguasaan tertinggi dalam ilmu leak. Dalam bahasa Bali Le memiliki arti penyihir dan ak memiliki arti jahat, jika digabungkan Leak memiliki arti penyihir yang jahat. Leak memiliki wujud menyeramkan dengan mata besar, bergigi taring dengan postur tubuh yang menjulang tinggi dan berbulu, dengan lidah yang menjulur panjang. Leak merupakan makhluk jelmaan yang mempelajari ilmu hitam, dan untuk memperkuat ilmunya ia harus mencari tumbal.
Leak Bali berasal dari seorang manusia yang berubah menjadi sosok gaib yang bernama Dayu Datu, yaitu seorang janda sakti mandraguna atau lebih dikenal dikalangan masyarakat dengan nama Calon Arang. Calon Arang adalah penyihir sakti mandraguna yang menyembah Dewi Durga yang dapat berubah menjadi leak. Calon Arang hidup di desa girah letaknya berada di pesisir kawasan kerajaan Majapahit. Calon Arang mempunyai seorang puteri bernama Dyah Ayu Ratna Manggali, seorang wanita yang berparas cantik namun tak kunjung mendapatkan seorang suami dikarenakan orang-orang takut pada kesaktian yang dimiliki ibunya, yaitu Calon Arang. Dikenal sebagai sosok sakti, Calon Arang menuliskan seluruh ilmu sihir miliknya menjadi sebuah kitab yang berisikan ilmu hitam.
BAGIAN INTI
Pada abad ke-11 muncullah sebuah legenda Leak yang berasal dari Bali. Diceritakan di sebuah desa Girah hidup seorang janda bernama Calon Arang. Calon Arang dikenal sebagai orang sakti yang sering mengucapkan kalimat-kalimat berbahasa aneh, yang sering disebut sihir hitam. Calon Arang pun memiliki kebiasaan aneh, yaitu mengurung diri ketika matahari terbit dan matahari terbenam.
Karna dikenal sering melantunkan kidung-kidung berbahasa aneh dan juga suka menebarkan teluh, warga desa ber musyawarah dan memutuskan untuk menghukum Calon Arang atas perbuatan nya. Warga desa Girah meminta prajurit istana untuk membunuh Calon Arang pada malam hari, Namun pembunuhan itu tidak berhasil, dikarenakan Calon Arang terbangun pada malam hari. Mengetahui perbuatan yang akan dilakukan prajurit istana pada dirinya Calon Arang sangat marah. Calon Arang berubah wujud yang sangat menyeramkan dengan mata besarnya melotot, gigi bertaring dan menjulurkan lidah yang panjang, Ia juga menyemburkan api dari mulutnya hingga menewaskan prajurit istana.
Calon Arang juga mempunyai seorang anak perempuan yang memiliki paras yang sangat cantik bernama Dyah Ayu Ratna Manggali. Karna kecantikannya, Ratna Manggali banyak disukai oleh pemuda di desa Girah, namun hingga ia dewasa tidak ada pemuda yang memiliki keberanian untuk melamar Dyah Ayu Ratna Manggali, karna ibunya yaitu, Calon Arang dikenal sebagai penyihir sakti mandraguna yang menyembah Dewi Durga yang dapat berubah menjadi Leak. Hingga muncullah julukan yang diberikan para warga desa untuk Dyah Ayu Ratna Manggali yaitu perempuan yang tidak laku.
Mengetahui julukan yang diberikan warga desa terhadap puterinya, Calon Arang murka. Hingga pada malam hari, saat semua warga desa sedang beristirahat, Calon Arang memerintahkan anak muridnya untuk menyebar penyakit dipesisir kerajaan kediri. Warga desa digegerkan dengan penyebaran penyakit yang beredar di pesisir kerajaan kediri. Mendengar hal itu, para tetua Desa Girah bermusyawarah dan meminta Raja Airlangga untuk datang ke Desa Gairah dan melihat kondisi warga desa yang terkena wabah.
Setelah berkunjung ke Desa Girah, Raja Airlangga membuat keputusan yaitu, meminta Empu Bahula untuk menikahi Dyah Ayu Ratna Manggali. Dengan harapan pernikahan ini dapat menghentikan Calon Arang melakukan penebaran penyakit. Mendengar puterinya akan dinikahkan dengan Empu Bahula, Calon Arang merasa sangat senang, begitupun dengan Dyah Ayu Ratna Manggali. Di adakanlah pesta besar-besaran selama 7 hari 7 malam.
Dyah Ayu Ratna Manggali dan Empu Bahula pun saling mencintai satu sama lain. Namun beberapa saat kemudian, Empu Bahula mulai melaksanakan tugas nya, dengan bertanya kepada sang istri, mengapa ibu mertuanya sangat sakti. Dyah Ayu Ratna Malingga pun menjawab bahwa ibunya kesaktian ibunya terletak pada buku sihir yang ditulis oleh Calon Arang sendiri. Kitab sihir itu tidak pernah terlepas dari Calon Arang bahkan saat tertidur pun ia gunakan sebagai alas kepala. Melalui kitab tersebut juga, Calon Arang dapat memanggil Betari Durga.