Lihat ke Halaman Asli

SRI ANTINI

👩‍🎓Mahasiswi Fak. Ekonomi.

Tangisan Anak Pertama Perempuan

Diperbarui: 31 Agustus 2021   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada segores luka yang tak terlihat

Pada tubuh yang paling dalam.

Dan itupun lebih menyakitkan dari apapun yang berdarah.

Yaitu anak pertama perempuan yang kehilangan kasih sayang seorang ayah.

Sejauh ini aku sudah terbiasa hidup sendirian tanpa pundak.

Bersandar tanpa sandaran.

Berangan tanpa sesuai ingin

Dalam detak  seperti berlalu pada detik.

Semua itu tercipta karena adanya rindu.

Aku ingin sekali bermimpi.

Tapi aku kehilangan alasan aku untuk bermimpi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline