Lihat ke Halaman Asli

Anti lailatul

mahasiswa ilmu komunikasi

Mengenal Diri dengan Analisis SWOT

Diperbarui: 24 Juni 2023   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku mencoba (eksperimen) dan mencari tahu (eksplorasi) tentang potensi kemampuan diri, ketika mengerjakan sesuatu adalah perihal yang biasa terjadi pada setiap manusia. Namun, permasalahannya adalah setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing dari berbagai aspek, seperti keterampilan, kepribadian, pengetahuan, dan pengalaman. Adanyanya tekanan dari berbagai sisi dapat membuat emosi tidak stabil, sehingga mengakibatkan timbulnya rasa Quartier life Crisis pada diri. Quartier life Crisis adalah perasaan cemas seseorang yang terjadi karena ketidakpastian masa depan (Jafar & Cahyani, 2023).

Dengan alasan tersebut, maka di sinilah peran dari analisis SWOT digunakan untuk memberikan pemahaman yang baik tentang diri kita, dengan memanfaatkan kekuatan, mengatasi kelemahan, memanfaatkan peluang yang ada, dan bagaimana cara menghadapi ancaman tersebut.

Terdapat berbagai keuntungan jika kita menggunakan analisis SWOT untuk mengenal diri, yaitu:

  • Pemahaman Diri yang Lebih Baik: Analisis SWOT diri membantu memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang terkait dengan diri kita. Ini membantu kita mengenali potensi dan area di mana Anda dapat mengembangkan diri.
  • Pengembangan Karier yang Lebih Efektif: Dengan memahami kekuatan dan kelemahan, kita dapat mengarahkan upaya dalam mengembangkan keterampilan yang relevan dan meningkatkan kualifikasi untuk mencapai tujuan karier.
  • Peningkatan Efektivitas Pribadi: Dengan mengevaluasi diri sendiri secara objektif, kita dapat mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki, dan memanfaatkan kekuatan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam pekerjaan, hubungan pribadi, atau pencapaian tujuan pribadi.
  • Mengoptimalkan Pengambilan Keputusan: Menyadari peluang dan ancaman yang ada di sekitar membantu kita dalam mengambil keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi tantangan atau risiko yang mungkin muncul.
  • Meningkatkan Kepuasan Diri: Dengan menggali potensi dan memanfaatkan kekuatan, serta mengatasi kelemahan yang ada, kita dapat merasa lebih percaya diri dan puas dengan diri sendiri.
  • Perencanaan dan Pengembangan Pribadi yang Lebih Efektif: Analisis SWOT diri membantu merencanakan langkah-langkah yang lebih efektif dalam mencapai tujuan pribadi dan pengembangan diri. Kita dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang mungkin muncul.
  • Kesadaran Diri yang Lebih Baik: Analisis SWOT diri membantu mengenali aspek-aspek penting tentang diri, baik dari segi kekuatan, kelemahan, peluang, maupun ancaman. Ini membantu dalam pengembangan diri secara holistik.

Dengan melakukan analisis SWOT diri secara teratur, kita dapat terus memantau perkembangan diri, mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan, dan mengoptimalkan potensi untuk mencapai kesuksesan dan kepuasan dalam berbagai aspek kehidupan.

Konsep analisis SWOT sendiri ada sejak tahun 1960-an dan telah digunakan secara luas oleh berbagai perusahaan, organisasi, dan profesional di bidang manajemen stategis. Albert Humphrey merupakan seorang tokoh yang yang mengembangkan kerangka konseptual dalam mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memepengaruhi perencannan strategis, yang kemudian berkembang menjadi analisis SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis berbagai faktor yang dapat berdampak pada keberlangsungan hidup, tujuannya adalah membentuk sebuah rencana di berbagai hal yang berkaitan dengan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang terkait dengan objek atau situasi tertentu. Objek atau situasi yang dianalisis dapat berupa organisasi, produk, proyek, individu, dst.

Analisis ini dilakukan saat faktor-faktor yang ada pada diri kita berada di tahap Self-awareness dan Self exploration. Self-awareness adalah kemampuan untuk memahami dan mengenali diri sendiri secara mendalam. Ini melibatkan kesadaran akan emosi, keinginan, kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan motivasi yang ada dalam diri kita. Self-awareness memungkinkan kita untuk mengenali bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan kita mempengaruhi diri sendiri dan orang lain. Sedangkan Self-exploration adalah proses eksplorasi atau penyelidikan diri yang melibatkan penggalian lebih dalam terhadap pemahaman tentang diri sendiri. Ini mencakup pengamatan terhadap pikiran, emosi, minat, nilai-nilai, kekuatan, kelemahan, serta pengalaman pribadi untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang siapa kita sebenarnya.

Berikut adalah hasil dari masing-masing elemen analisis SWOT tentang diri saya, digunakan sebagai contoh pada pembahasan ini:

Kekuatan (Strengths)

  • Teliti dalam mengerjakan sesuatu: Kekuatan yang paling saya rasakan dalam diri adalah bahwa saya mencoba sangat teliti dalam mengerjakan suatu pekerjaan, tidak jarang saya akan melihat ulang dan berfikir berkali-kali melebihi orang lain. Saya sangat terobsesi pada kesempurnaan hasil pengerjaan dan tidak mau mengecewakan orang lain.
  • Pertemanan yang kecil namun sangat dekat: Saya akan cenderung lebih memilih berteman dekat dengan 2-3 orang, dibandingkan dengan jumlahnya melebihi itu. Karena, saya adalah seorang yang tertutup jika sudah berurusan dengan masalah pribadi dan akan memilih berteman baik dengan seseorang yang sekiranya cocok dengan kepribadian saya.
  • Kepemimpinan: Dalam ruang lingkup tertentu saya sering dipercaya untuk memimpin dan memandu kelompok mencapai tujuan bersama. Saya berusaha untuk mengelola konflik dan tantangan dengan bijaksana selama memimpin. Selama bekerjasama saya akan menyatukan pemikiran orang lain dan akan mengambil langkah yang sesuai dengan kebaikan bersama.

Kelemahan (Weaknesses)

  • Takut pada kritik yang negatif: Rasa takut saya muncul akibat dari rasa kecewa pada apa yang sudah saya kerjakan, kritik negatif sangat menghancurkan semangat saya. Namun, saya akan menyakinkan diri untuk tidak berhenti melakukannya dan segera memperbaiki jika ada kesalahan yang saya perbuat.
  • Sedikit sirkel pertemanan: Akibat dari sirkel pertemanan yang sedikit pada akhirnya saya mempunyai relasi yang sedikit juga dan hanya menegetahui dengan baik beberapa karakter manusia saja. Tetapi, semua akibat tersebut telah saya terima, karena saya tidak ingin membangun sebuah hubungan tanpa ada rasa kenyaman dan kecocokan.   
  • Kurangnya rasa percaya diri dalam memimpin: Terkadang saya mengalami ketidak percayaaan diri jika melihat dari cara kepemimpinan orang lain, jika sudah seperti itu saya akan berfikir bahwa saya tidak cocok memimpin kelompok kali ini. Namun, saya akan mencoba memahami bahwa setiap orang mempunyai cara memimpin yang berbeda dan belum tentu dapat berjalan dengan baik jika ditetapkan pada kelompok lain.

Peluang (Opportunities)

  • Menghasilkan pekerjaan yang baik: Akibat dari ketelitian ketika mengerjakan sesuatu, saya sering menghasilkan pekerjaan dengan kualitas baik, hal tersebut bisa terjadi karena upaya (effort) yang saya berikan sangat besar.
  • Menjaga pertemanan selama mungkin: Sedikitnya jumlah teman yang kenal baik dengan saya, dapat membantu saya untuk terus menjaga pertemanan dengan mereka dalam jangka waktu yang lama, karena saya mempunyai sifat perduli yang sangat tinggi jika menyangkut dengan teman-teman baik saya.
  • Terbiasa memimipin: Akibat sering memimpin saya sudah terbiasa untuk mengembangkan diri melalui pengalaman, pelatihan, pembelajaran dan refleksi diri, karena kepemimpinan harus dilatih dan sifatnya bukan datang dari bawaan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline