- Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.
- Sampai kamu masuk ke dalam kubur
- Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)
- Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui
- Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin
- Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim
- Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yakin
- Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia ini).
S. At-Takatsur (109) (Dikutip dari Al-Quran dan Terjemahnnya, terbitan CV. Diponegoro, hlm. 482)
Ini merupakan surat yang Allah kirimkan kepada manusia, termasuk di antara mereka adalah para wakil rakyat. Jika mereka masih mengaku sebagai manusia.
Yeah, mereka yang telah menghambur-hamburkan uang puluhan trilyun, hanya untuk membangun ruang rapat badan Anggaran. Bahkan, harga satu unit kursinya saja mencapai sembilan juta. Padahal dengan uang jutaan saja, sudah dapat terwujud sebuah ruang yang cukup nyaman. Apakah mereka tidak takut bila mereka nanti ditanyai oleh Allah tentang kemewahan mereka tersebut? Dari manakan asalnya uang trilyuanan tersebut? Apakah dari warisan nenek moyang mereka atau dari merampas jerih payah anak bangsa mereka sendiri? Untuk apakah ruang dan fasilitas yang serba mewah tersebut? Apakah untuk membicarakan dan mewujudkan bagaimana caranya memajukan dan menyejahterakan rakyat mereka? Apakah mereka menyangka akan dibalas dengan kebaikan nanti di kuburan mereka. Yeah, silahkan lihat saja apa yang akan mereka lihat di kuburan. Allah sudah menjanjikan bagi mereka yang menghambur-hamburkan harta bahwa mereka akan melihat neraka Jahim di sana.
Andai saja ada orang yang mau membubarkan parlemen kita yang terlalu gemuk ini. Kenapa wakil rakyat ini terlalu banyak. Terlalu banyak jumlahnya. Terlalu banyak koruptornya. Terlalu banyak penjahatnya. Yeah, andaikan setiap daerah kita ini hanya diwakili hanya seorang saja, yang baik dan bertakwa. Mungkin anggotanya cuma 100 saja. Mungkin malah bisa 50 saja. Sedikit jumlahnya namun istemewa kualitasnya. Kalau rapat membahas permasalahan-permasalahan, ya tinggal undang orang-orang yang mampu, nggak harus orang-orang itu aja. Yang kerjanya cuman tidur aja waktu rapat. Kalau nggak lihat situs porno. Tentu idenya akan selalu baru dan up to date terus.
Andai saja rakyat ini sadar dari kebodohan mereka. Semestinya jika bangsa yang tidak dapat memilih sendiri pemimpin mereka ini – bukan tidak boleh, tapi kalaupun boleh memilih mesti salah pilih terus – mau menyerahkan urusan kepemimpinan ini kepada orang-orang yang shalih dan bertakwa serta bijaksana.
Yeah, andai saja … .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H