Lihat ke Halaman Asli

Anti Albaqiya

Netizen (Belum) Budiman

Memahami Ramadan bersama Pandemi

Diperbarui: 24 April 2020   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Ramadan tiba, Ramadan tiba, tiba-tiba Ramadan" begitu kira-kira penggalan lagu Opick yang seringkali diplesetkan oleh anak-anak muda termasuk saya. Well, since Ramadan is coming, biasanya banyak dari kita yang menjalankan tradisi "munggahan" but I'm not sure arti dari "munggahan" itu sendiri. Karena keluarga saya biasanya ya biasa saja kalau sudah mau masuk bulan Ramadan ha ha ha ha.

Saya yakin Ramadan bagi kita setiap tahun ada saja bedanya. Mungkin tahun kemarin kita berpuasa sambil haha hihi dengan teman-teman kantor atau kuliah, tahun ini kita semua benar-benar harus menghabiskan Ramadan hanya di rumah.

Yep, jangan tanya apa yang terjadi karena kita tahu covid19 masih beredar dan sangat bijak jika kita berpuasa dan melaksanakan ibadah Bulan Ramadan lainnya dalam rumah saja.

Jujur ya sebelum pandemi ini saya ketahui saya sudah bersiap melaksanakan buka puasa bersama (bukber). Saya berencana bukber dengan teman SD sampai teman hidup. Oh nggak, teman hidup belum ada. Jadi maksudnya teman kuliah atau teman mana saja lah yang penting kita bertemu.

Karena bukber menurut saya adalah sarana yang cukup efektif untuk bertemu dengan sanak saudara dan kawan lama bahkan mantan terindah. Oke, yang terakhir nggak usah.

Tapi nyatanya pandemi semakin meluas dan pembatasan sosial (kita tahu lah ya aturannya selama pandemi seperti apa). Tidak keluar rumah kecuali sangat penting, kumpul-kumpul? Jangan harap! Jadi rencana bukber sana sini saya otomatis gagal. Rencananya saya ganti jadi bukber daring saja.

Tak bisa dipungkiri memang bulan Ramadan identik dengan kegiatan-kegiatan komunal. Namun apa daya, pandemi covid19 mendisrupsi kegiatan-kegiatan yang biasa kita lakukan di bulan Ramadan secara ramai-ramai. Menteri Agama juga sudah menerbitkan Surat Edaran terkait Panduan Ibadah Ramadan dan Idu Fitri 1441 H.

Menag mengatakan bahwa kegiatan di masjid ditiadakan. Tentu saja salat tarawih, iktikaf dan salat Id tidak dilakukan di masjid lagi secara berjamaah untuk tahun ini. Takbir keliling pun diimbau untuk tidak dilaksanakan. Cukup melakukan semua dari rumah saja.

Saya dan anda semua tentu tidak menduga bahwa Ramadan kali ini tidak akan ramai seperti Ramadan sebelumnya. Sedih tidak bisa tarawih di masjid? Pasti.

Tapi coba kita pindahkan pikiran dan perasaan sedih karena gak bisa bukber, tarawih dan lainnya ke hal-hal yang lebih krusial dan seringkali kita abaikan (mungkin) di bulan Ramadan sebelum-sebelumnya.

Ramadan tahun ini bisa jadi ajang untuk kita lebih mengintrospeksi diri, menghabiskan waktu dengan orang terdekat dan tentu saja lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT (wow Masya Allah).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline