Lihat ke Halaman Asli

Anti Lestari

Jangan berhenti berkeriasi Belajar bersama kristus

Salatiga Punya Cerita Pangan (pangan 2019)

Diperbarui: 2 Desember 2019   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

PANGAN 2019 NAMA PANGAN BUKAN BERATI KEBAHAGIAN KARNA MASIH BANYAK HAL MENYEDIHKAN DI DALAMNYA
Bagaimana pendampat teman-teman tentang pangan? Apakah teman-teman ada yang memiliki pikiran yang sama seperti yang ku pikirkan? Awal aku bahagia, mendengar pangan kalau pangan itu sesuatu yang bisa dikonsumsi padahal banyak hal yang masih sangat memperhatinkan tentang pangan, seperti yang ku dapat dari hasil pengamatan dilapangan saat acara hari pangan seduni kemarin tentang.

Hari Pangan Nasional Tingkat Jawa tengah  2019 yang dilaksanakan DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH, salatiga diselanggarakan pada tanggal 25-27 Oktober 2019. Meningkatkan promosi produk Industri Agro yang ada dijawa tengah bertempat di kampus IAIN SALATIGA menjadi tuan rumah pengadaan HPS ke 39.

Hari pangan sedunia memang selalu diperingati setiap tahun dimulai sejak tahun 1981 sampai pada saat ini. Setiap tahun memiliki tema yang berbeda tapi akan tetapi mempunyai suatu tujuan yang sama untuk memajukan pengan Indonesia lebih baik lagi dimasa yang akan datang baik ketahanan maupun keamanan pangan.

Pangan memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. mengadakan hari pangan ini juga sebagai bentuk dari promosi keanikaragaman komonitas pangan yang ada dan menggali keriatif dalam pengolahan pangan  hasil pertanian.

Untuk menghasikan makan sehat dan bergizi untuk mengurangi konsumsi nasi yang banyak mengandung kadar gula, dengan mengganti memperbanyak konsumsi telur, daging, sagu, buah-buahan,umbi-umbian dan sayur mayur yang ada. Untuk menikmati hasil ragam alam bumi kita sendiri dari sabang sampai maroke terutama salatiga.

Apa saja hasil lahan pertanian 40% bisa memenuhi kebutuhan pangan secara mendiri dengan luas lahan pertanian 5000 ha dari kota salatiga yang merupakan lahan pekarangan kebun dan pengairan yang mendukunga ketahan pangan kota salatiga komonitas pangan unggulan kota salatiga ada salak, rambutan, durian, empun-empun dan umbi-umbian luas lahan pertanian 700 ha produk unggulan pangan lokal yang sudah di kenal oleh masyarat luas Singkung kiju D9 dan enting-enting gebuk yang sudah dikenal juga kampungnya baik cara budidaya sampai dengan cara pengolahan, pengemasan dan pemasaranya. Kita juga memerlukan teknologi dan inovasi baru untuk mendukung kualitas dengan kemajuan zaman.

Meningkatkan teknologi panagn dengan terus belajar inovasi baru yang terus-menerus muncul dengan seirig berjalanya waktu, dengan terus meningkatakan hasil pangan yang ada di negeri kita dan juga tetap mengutamakan keamanan pangan supaya tidak meninggalkan rasiko dengan meningkatkan hasil pangan yang sudah ada di Negara kita.

Meningkatkan keamanan panagan dan teknogi pangan bisa menjadi edi yang efiktif untuk memperbaiki hasil pangan dan mengikuti yang menjadi trin pasar yang saat ini. Jangan pernah puas dengan inovasi yang kita buat saat ini tapi terus lakuakan perbaikan untuk mencapai teknologi dan hasil pangan yang diinginkan membangun suatu peluag lebih besar pasar pangan dinegara sendiri untuk mengurangi Impor pangan dari luar.

Pentingnya kita Warga Negara Indonesia meningkatkan atau mencapai   ketahanan pangan denagn merencanakan produk yang yang bisa dikonsumsi dimana semakin hari penduduk Indonesia semakin bertambah dan akan menyebabkan bertambah juga dari segi jumlah kebutuhan, agar rumah tangga yang ada tidak kelaparan setiap kebutuhan tetap tercukupi.

Tulisan dibuat dari hasil pikiran yang dilahat lansung dari hasil pengamatan dilapangan pada hari pangan sedunia yang diadakan di salatiga melihat bahwa kita perlu pembaruan inovasi terus menerus untuk meningkatkan ketahan pangan. 

Dengan cara yang strategis karna dari tahun ke tahun teknologi terus meningkat dulu contohnya: dulu masyarakat mencangkul sawah lalu muncul inovasi hintroktor untuk membajak  sawah, sekarang bisa menggunakan remot dan pada saat panen dulu panen 10 orang satu hari hanya bisa menyelesaiakan 1 ha, sementara sekarang dengan adanya teknologi 10 orang bisa menyelesaikan 60 ha dalam satu hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline