Lihat ke Halaman Asli

Anthony Tjio

TERVERIFIKASI

Retired physician

Mendaki Tembok Batu Ston di Kroasia

Diperbarui: 21 Agustus 2017   05:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tembok Batu Ston. (Anthony Hocktong Tjio)

Ini hari Jum'at tanggal 25 Mei 2017, setelah semalam kita mengunjungi kota benteng Split, perjalanan hari ini menuju ke ujung selatan di Kroasia untuk Dubrovnik. Dimana bangsa Dalmasia sejak jaman kejayaan perniagaan maritim di perairan Adriatika mempertahankan dirinya dengan bangunan benteng raksasa disini, terbuat dari lapisan dinding batu yang kukuh.

Didekat sana katanya juga berdiri satu tembok batu lama yang sudah 700 tahun, ini lebih tua daripada Tembok Besar Tiongkok yang kesohor itu.

Memang bukan dalam jadwal perjalanan kita untuk meninjau satu bangunan lama yang berupa tembok batu, tetapi ini hanya berjarak 35 mil atau 56 km sebelumnya Dubrovnik, sayang kalau dilewati begitu saja.

Pimpinan kita setuju untuk mampir kesana, dan karena memang melewatinya, sopir bis juga bersedia untuk mengantar kita. Lagi pula, rumahnya sang sopir ini pun didekat sana, yaitu di Korcula yang tidak jauh dari tembok batu di Semenanjung Peljesac ini.

Malah diperjelaskannya dengan bangga, bahwa Korcula dari semula adalah koloni bangsa Venesia, disana masih ada keluarga besar Polo, seperti dia sendiri, sang penjelajah Tiongkok Marco Polo juga kelahiran sana.

Mendengarkan penjelasan diatas membikin minat lebih bertambah untuk mengunjunginya, dan ingin tahu bagaimanakah rupa dan ceritanya tembok tersebut.

Tembok batu tersebut terletak di satu pelabuhan dikaki pegentingan semenanjung Peljesac di seberangnya Venesia, yang dari jaman dulu sudah merupakan pelabuhan niaga bangsa Romawi dan Yunani diantara pedesaan Ston yang dari kata Venesia Stagno,dan Mali Ston yang artinya Ston kecil.

Sejak abad 8 Masehi, dibagian bumi ini sudah merupakan daerah perekonomian penting dari industri garam dan perikanannya, yang di kemudian hari menjadi sasaran suku Saracen Arab dan Ottoman Turki yang merayap dari daratan menuju ke Dobro-venedik,kata Turki yang berarti "Venesia yang baik".

Hal itu memaksa pribumi orang raksasa bangsa Dalmasia yang dari Dubrovnik, sejak abad 14 Masehi, membangun tebeng pertahanan yang merupakan tembok besar batu diatas bukit disana, dan sekarang disebutlah Stonske zidine, Tembok Batu Ston.

Tembok Batu Ston ini memang belum banyak dikenal tetapi sudah mulai dipasarkan dalam rangkaian perpariwisataan, yang saat ini sudah sukses dalam memajukan ekonomi setempat dan sebagai pendatang devisa negaranya di Dubrovnik.

Ditengah jalan menuju Ston, rombongan kita lancar menerobos perbatasan Bosnia. Semula mengawatirkan menjadi masalah untuk melewati negara Muslim itu, malah ada yang bergegas minta tujuan samping ini dibatalkan saja, padahal untuk menuju ke Dubrovnik, mau tidak mau harus melewatinya, tanpa visa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline