Lihat ke Halaman Asli

Anthony Dio Martin

WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Trend Learning, Training & Development Indonesia 2022

Diperbarui: 12 Maret 2022   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TREND LEARNING, TRAINING & DEVELOPMENT (LT&D) INDONESIA 2022

"Learning is a must. We'll keep refining our way of learning". Kalimat dari Training Magazine ini tepat untuk membuka catatan kita memasuki dunia pembelajaran di tahun 2022.

Belajar, kini adalah keharusan. Nyaris setiap organisasi dan timnya sadar bahwa tidak mungkin organisasi berkembang, tanpa mau beradaptasi dengan belajar. Masalahnya adalah, pola dan cara belajar itu terus berkembang dan berubah.

Contoh sederhana saja, dulu siswa yang belajar adalah yang masuk ke kelas dan mendengarkan uraian guru. Kini, siswa bisa belajar dari berbagai media. Bahkan, situasi pandemi ini telah membuat siswa sudah sangat terbiasa belajar online. Organisasi pun begitu. Kebutuhan training, tetap perlu jalan. Hanya saja,selama pandemi organisasi pun belajar, bahwa belajar tidak selalu harus tatap muka.

Jika di tahun 2021 lalu, sifat pembelajaran online atau hybrid itu masih merupakan bentuk penyesuaian (adjustment). Maka, saat ini, memasuki 2022 pembelajaran model hybrid, blended system telah memasuki fase pemantapan (refinement).

Yang jelas komitmen perusahaan soal training, tidaklah akan menurun. Ini jelas terlihat dari pengeluaran training. Data dari Training Magazine melaporkan di US yang sering jadi barometer training, justru pengeluarannya beragam. 

Perusahaan besar dan kecil memang agak "membatasi" dan mengurangi pengeluaran training mereka. Rata-rata perusahaan besar mengurangi pengeluaran dari $22 juta di tahun 2020 menjadi 17,5$ di tahun 2021. 

Begitupun perusahaan kecil. Ini sebenarnya lebih terjait dengan kondisi bisnis yang menurun. Dana mereka berkurang dari $506,819 menjadi minim sekali $341,505. 

Justru yang meningkat di tahun 2021 adalah perusahaan ukuran sedang. Mereka meningkat dari $506,819 menjadi $341,505. Dan faktanya, rata-rata dari pengeluaran itu, sekitar 11 persen dipakai untuk pembelian tools atau teknologi training. 

Angka ini, sedikit meningkat dibandingkan tahun lalu. Diperkirakan, menurut majalah Training ini, angka belanja teknologi inipun akan meningkat kembali jika kondisi pandemi ini membaik.

Bagaimana Indonesia secara keseluruhan? Dilihat dari sisi budgetnya, data dari Jakarta Globe, melansir data anggaran tahun 2022 dimana pemerintah RI merencanakan peningkatkan angka belanja buat peningkatan SDM. Pemerintah menganggarkan di tahun 2022 adalah 541,7 triliun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline