Cerita silat pendek Pedang Gadis Yueh ini adalah merupakan cerita yang terakhir dari kumpulan karya seorang pengarang cerita silat terkenal bernama Jin Yong (chin yung). Cerita berkisah tentang Gadis Yueh (Yue Maiden), yang hidup pada masa pemerintahan Raja Goujian dari negeri Yue (496-465 SM).
Novel ini didasarkan pada mitos legenda Yue Maiden, dan sejarah perang antara negeri Wu dan negeri Yue selama era Periode Musim Semi dan Musim Gugur (bagian dari dinasti Zhou) di China. Jin Yong menggabungkan cerita rakyat dan sejarah, kemudian menambahkan cerita fiksi buatan kedalamnya.
Nama ataupun marga asli dari si Gadis Yueh tidak ada yang tahu. Dia biasanya dipanggil sebagai Yuenu, yang berarti Nona Yue atau Gadis Yue. Dia adalah seorang ahli pedang wanita atau pendekar wanita yang atas jasanya kemudian diberi gelar Lady of Yue (mandarin: 越女) oleh Raja Yue, yang menunjukkan keahliannya dalam seni pedang.
Dia memutuskan untuk melatih pasukan negeri Yue agar mengadopsi gaya ilmu pedangnya dan melakukan latihan khusus untuk perwira tentara negeri Yue, yang kemudian digunakan untuk berperang dan mengalahkan negeri musuh.
Cerita Pedang Gadis Yueh yang asli adalah cerita silat paling awal yang diketahui dan direkam dalam arsip, dan kemudian mempengaruhi seni bela diri Tiongkok selama beberapa generasi kedepannya.
Pertempuran antara kedua negeri Wu dan Yue adalah pertempuran terbesar yang terakhir selama era Musim Semi dan Musim Gugur pada dinasti Zhou. Negeri Yue pernah mengalahkan negeri Wu pada Pertempuran Zuili dan kaisar Helu dari negeri Wu terluka berat.
Tapi sang putra, kaisar Fuchai dari negeri Wu, berhasil membalas dan menaklukkan negeri Yue tiga tahun kemudian, dan kaisar Goujian dari negeri Yue ditangkap. Goujian harus menerima hinaan dengan menjabat sebagai pelayan kaisar Fuchai selama tiga tahun sebelum dia diizinkan pulang ke negerinya.
Selama sekembalinya ke negeri Yue, kaisar Goujian merencanakan balas dendam kepada kaisar Fuchai. Dia merencakan sepuluh strategi yang harus dilakukan sebelum menyerang negeri Wu kelak. Sepuluh rencana strategi itu dilakukan dengan sangat sabar untuk memastikan kemenangan dan kehancuran negeri Wu.
Salah satu poin strategi adalah merekrut si gadis Yueh untuk melatih para tentara dengan mengajarkan ilmu pedangnya yang unik dan kuat. Goujian memerintahkan Fan Li, salah satu menterinya, untuk mencari dan mendekati gadis Yueh.
Tiga tahun kemudian, setelah semua persiapan selesai dengan matang, Goujian dengan negeri Yue-nya menyerang negeri Wu dan berhasil menang besar. Negeri Wu kemudian hancur dan lenyap. Gadis Yueh sendiri menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.