Lihat ke Halaman Asli

Anthony

Wiki-er (editor di wiki), Designer, Blogger cerita silat (wuxia) di https://jianghuindo.blogspot.com

8 Adaptasi Serial Silat Mandarin Terbaik Sepanjang Masa

Diperbarui: 6 Juli 2021   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yoko dan bibi Lung | Sumber: straitstimes.com.sg

Serial Silat Mandarin menjadi tontontan favorit anak generasi tahun 1980 sampai tahun 2000 awal, saat itu siapa yang tidak kenal dengan cerita Yo Ko dan bibi lung dalam cerita trilogy pendekar rajawali? . Begitu populernya sehingga banyak novel cerita silat yang kemudian di adaptasi ke layar TV ataupun layar lebar. Tetapi setelah melewati tahun 2000, kepopulerannya mulai memudar, pergantian generasi kawula muda yang lebih baru kurang berminat terhadap cerita silat, lebih memilih serial barat, kemudian sekarang ini lebih ke drama korea atau disingkat drakor. Bahkan produksi serial silat pun sudah berganti dari yang dulunya Wuxia, sekarang lebih cenderung ke Xianxia yang berunsur fantasi.

Biarpun adaptasi yang menggunakan cerita populer dari trio tripod Wuxia (Jin Yong, Gu Long, Liang Yusheng) masih tetap sering diremake beberapa judulnya, tetapi cenderung sudah berubah gaya produksinya. Seakan mengikuti perkembangan jaman, ceritanya mulai dibuat melenceng dari cerita asli, menambah kisah romance yang lebih banyak, penggunaan efek-efek kamera dan video yang banyak, serta koreografi yang berubah banyak dibanding serial tv adaptasi silat jaman dulu. Dari sekian banyak adaptasi yang diremake berulang kali tersebut, mana sajakah yang merupakan 8 Serial Silat Mandarin terbaik sepanjang masa? 

1. Pedang Langit dan Golok Naga tahun 1986

Adaptasi Pedang Langit dan Golok Naga terbaik jatuh pada yang versi tahun 1986, diperankan oleh Tony Leung sebagai Tio Buki (Zhang wuji dalam mandarin), dan Kitty Lai sebagai Tio Beng (Zhao Min dalam bahasa mandarin).  Cerita ini lebih dikenal dengan judul hokkiennya yaitu To Liong To.

Bercerita tentang bagaimana Tio Buki menjadi penengah dalam perselisihan antara Enam Partai lulus dan Sekte Ming, yang ternyata di balik perselisihan mereka terdapat seseorang bernama Cheng Kun yang bekerja dengan Mongol sengaja mengadu domba dan membakar agar kedua kubu saling bertarung, yang nantinya setelah Sekte Ming hancur, maka pemerintahan Mongol akan mengambil alih dunia persilatan dengan mudah.

Tio Buki yang merupakan anak dari seorang murid dari partai Wudang (butong phai), nantinya secara tidak sengaja mempelajari ilmu utama dari sekte Ming, dan kemudian diangkat menjadi ketua dari sekte Ming setelah berhasil mencegah sekte Ming dari kemusnahan. Sekte Ming ini akan menjadi pusat kekuatan pemberontakan dalam menghadapi pemerintahan Mongol yang saat itu menguasai daratan tengah (tiongkok). 

Tidak terlupakan Tio Buki juga harus menghadapi masalah cinta segitiga dengan kedua wanita, Ciu Ci Jiak (mandarin: zhou zhiruo) dan Tio Beng (mandarin: zhao min), yang satu adalah teman masa kecil, yang satu lagi awalnya musuh yang berubah jadi cinta. 

2.  Kembalinya Pendekar Rajawali tahun 1983

Yang peringkat kedua ini, merupakan cerita yang dibuat oleh pengarang yang sama dengan cerita Pedang Langit dan Golok Naga. Keduanya merupakan karya almarhum Jin Yong. Kisah kembalinya pendekar Rajawali ini menggunakan setting cerita sebelum cerita Pedang Langit dan Golok Naga. Setting waktu-nya adalah saat mendekati akhir dinasti Song , dimana Mongol berusaha untuk menyerang dan menguasai dinasti Song.

the Return of the Condor Heroes 1983 ini diperanin oleh Andy Lau sebagai Yoko, dan Idy Chan sebagai gadis naga kecil atau bibi lung atau siauw liong lie. Adaptasi ini sempat ditayangkan di Indosiar pada jaman dahulu dan sangat populer, bahkan ditayang ulang sampai berulang kali. Bukan hanya di Indonesia, adaptasi ini juga dianggap sebagai yang terbaik dan memiliki rating tertinggi di negara asalnya pada tahun itu.

Memiliki kisah tentang cinta terlarang antara tokoh utama bernama Yoko (mandarin: Yang Guo) dengan guru ilmu silatnya yaitu siauw liong lie (mandarin: Xiao Long Nv) . Saat jaman dulu era dinasti Song, seorang guru sudah dianggap seperti orang tua sendiri tingkatannya, sekali guru maka selamanya guru, sehingga hubungan asmara dianggap tabu kala itu. Hubungan mereka ditentang oleh Paman angkat Yoko yang bernama Kwee Ceng dan juga semua orang dunia persilatan.

Pasang surut dalam hubungan asmara tabu itu, ditambah dengan gejolak dunia persilatan karena campur tangan Mongol, menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh Yoko sepanjang cerita. Versi tahun 1983 ini merupakan versi yang paling dipuji oleh Jin Yong sendiri.

3. Pendekar Hina Kelana tahun 2001

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline